Suara.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali mengambil langkah diplomatik dengan menggelar pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (30/3/2025).
Dalam percakapan tersebut, Macron secara tegas mendesak Israel untuk menghentikan serangan militernya terhadap Jalur Gaza, yang terus menimbulkan korban jiwa dan memperparah krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Melalui pernyataannya di platform X pada Minggu malam, Macron mengungkapkan bahwa ia telah meminta Netanyahu untuk segera menghentikan agresi di Gaza.
Menurut Macron, penghentian serangan ini sangat penting agar gencatan senjata dapat segera diberlakukan kembali dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terdampak perang bisa dilakukan dengan lancar.
Prancis sangat prihatin dengan penderitaan warga sipil di Gaza yang semakin memburuk akibat konflik berkepanjangan.
Macron juga menegaskan bahwa situasi di Gaza sudah mencapai titik kritis, di mana ribuan orang telah kehilangan nyawa, sementara banyak lainnya menderita akibat kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Ia menekankan bahwa prioritas utama saat ini adalah memastikan bahwa bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza tanpa hambatan, serta mencari solusi diplomatik untuk mengakhiri eskalasi kekerasan yang terjadi.
Prancis, bersama dengan berbagai negara Eropa lainnya, terus mengintensifkan upaya diplomatik untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Jalur Gaza.
Seruan demi seruan telah disampaikan oleh para pemimpin Eropa, yang menegaskan pentingnya deeskalasi konflik guna mencegah semakin banyaknya korban jiwa di kalangan warga sipil.
Baca Juga: Duka di Hari Fitri: Israel Gempur Gaza di Hari Pertama Lebaran
Selain itu, mereka juga mendesak Israel agar mematuhi hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa, yang mengatur perlindungan terhadap penduduk sipil dalam situasi perang.
Namun, hingga kini, upaya diplomasi ini belum membuahkan hasil signifikan, karena Israel tetap melanjutkan operasinya dengan dalih membela diri dan menumpas kelompok bersenjata di Gaza.
Meskipun tekanan dari komunitas internasional semakin meningkat, agresi Israel terhadap Gaza masih berlangsung dengan intensitas tinggi.
Serangan udara, artileri, dan operasi darat terus terjadi, menyebabkan ribuan korban jiwa dan kehancuran besar-besaran di wilayah tersebut.
Sejumlah laporan dari organisasi kemanusiaan menunjukkan bahwa blokade terhadap Gaza semakin memperburuk krisis kemanusiaan, dengan banyak warga yang kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Bahkan, fasilitas kesehatan pun ikut menjadi target serangan, membuat rumah sakit di Gaza kesulitan merawat korban yang terus berdatangan.
Berita Terkait
-
Warga Gaza Digempur Serangan Israel di Hari Pertama Idulfitri
-
Perilaku Tidak Pantas? Kabinet Israel Berusaha Singkirkan Jaksa Agung yang Kritik Netanyahu
-
Rafah dalam Bahaya: Saksi Mata Ungkap Tragedi Tersembunyi di Tengah Serangan Israel yang Mematikan
-
Lebanon Membara: Serangan Israel Tewaskan 6, Netanyahu Perintahkan Tindakan Tegas
-
Gaza Berkabung: Korban Tewas Tembus 50.000 Jiwa di Tengah Blokade yang Mematikan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, DPR Minta Polri Waspadai Peningkatan Akhir Tahun
-
Dinilai Bebani Petani Kecil, SPKS Minta Pemerintah Tinjau PP 45 Tahun 2025
-
Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!
-
KA Purwojaya Anjlok, 8 Perjalanan Kereta Dibatalkan, Cek Rute dan Info Refund di Sini
-
Kemenag Bentuk Satgas Tangani Kekerasan, Perkuat Komitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak
-
Menteri PPPA Sesalkan Vonis Ringan Kematian Anak oleh TNI di Deli Sedang, Dorong Naik Banding
-
Akhir Penantian Panjang, Warga Murung Raya Kini Resmi Nikmati Terang Listrik PLN
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan