Suara.com - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai meradang menyusul viralnya video pembubaran paksa kegiatan retret pelajar Kristen oleh sekelompok massa di Cidahu, Sukabumi.
Tanpa basa-basi, ia langsung menerjunkan tim khusus untuk menginvestigasi insiden yang disebutnya sebagai pelanggaran HAM serius.
"Saya sudah perintahkan tim dari Kantor Wilayah Jawa Barat untuk segera turun tangan mengusut tuntas kasus pembubaran ini," kata Natalius Pigai dalam keterangannya di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Senin (30/6/2024).
Pigai memberikan peringatan keras bahwa tindakan semacam ini tidak punya tempat di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa negara yang berlandaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika wajib menjamin kebebasan setiap warganya untuk beribadah.
"Ini adalah hak asasi manusia yang dijamin penuh oleh negara. Karena itu, setiap tindakan intimidasi, apalagi kekerasan dengan membubarkan ibadah secara paksa, sama sekali tidak bisa dibenarkan," tegasnya.
Menteri HAM juga secara khusus meminta aparat kepolisian untuk memberikan atensi penuh dan menindak tegas para pelaku yang terlibat dalam aksi persekusi tersebut.
Insiden pembubaran ini terjadi di Kampung Tangkil, Sukabumi, pada Jumat (27/6) dan rekamannya dengan cepat menyebar di media sosial, memicu kemarahan publik.
Latar belakang aksi massa tersebut disebut-sebut karena masyarakat setempat memprotes sebuah rumah yang mereka duga dijadikan tempat ibadah tanpa memiliki izin resmi.
Baca Juga: Heboh Amuk Massa Bubarkan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Polisi-Kades Ungkap Fakta Sebenarnya
Berita Terkait
-
Heboh Amuk Massa Bubarkan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Polisi-Kades Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Penyiksaan Demi Pengakuan: Praktik Usang Aparat yang Tak Kunjung Padam
-
KontraS Ungkap 139 Orang Jadi Korban Penyiksaan dalam Setahun Terakhir, Siapa Pelakunya?
-
Giliran Menteri HAM Natalius Pigai Bikin Gaduh soal Pemerkosaan Massal 1998
-
Ditangkap Hidup, Pulang Mengenaskan: Dugaan Keterlibatan TNI di Balik Kematian Abral Wandikbo
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!