Suara.com - Sejumlah warga dari 18 kampung kota dan dua komunitas Pedagang Kaki Lima (PKL) menggeruduk Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/7/2025), menuntut kejelasan hukum atas tempat tinggal dan ruang usaha yang telah mereka tempati secara turun-temurun.
Aksi ini digerakkan oleh sejumlah elemen yang tergabung dalam Gerakan Rakyat untuk Reforma Agraria Perkotaan (GRRAP). Ketua Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), Minawati mengatakan pihaknya menyuarakan tuntutan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera melaksanakan reforma agraria secara konkret.
“Kami, warga kampung kota, tahu persis bagaimana rasanya hidup di tengah ketidakpastian. Kami bukan pendatang—kami sudah tinggal dan membangun di sini selama puluhan tahun. Tapi sampai hari ini, negara belum benar-benar hadir secara adil,” ujar Wati kepada wartawan.
Warga melakukan long march dari kawasan parkir IRTI Monas menuju halaman Balai Kota. Di sana, perwakilan kampung menyampaikan orasi secara bergantian dan meminta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk menerima audiensi langsung.
GRRAP menyoroti bahwa ketimpangan penguasaan tanah di Jakarta tidak hanya berdampak pada kampung-kampung padat penduduk, tetapi juga pada para PKL yang hingga kini masih menghadapi ketidakpastian usaha. Hingga hari ini, sebagian besar kampung kota belum memiliki alas hak atas tanah yang mereka kelola.
“Pemerintah tidak boleh terus abai, karena kami juga warga negara. Hak atas tempat tinggal dan ruang usaha itu hak dasar yang harus dijamin, bukan diabaikan,” tegas Wati.
Dalam pernyataan resminya, GRRAP menyampaikan empat tuntutan utama, yakni pelaksanaan reforma agraria secara konkret dan terukur; penetapan lokasi prioritas dan rencana kerja berdasarkan regulasi yang sudah ada; pelibatan substantif warga dalam tim Gugus Tugas Reforma Agraria; serta pemberian jaminan usaha bagi PKL melalui kemitraan koperasi dan pemerintah.
Aksi ini juga didukung oleh berbagai organisasi masyarakat sipil seperti Urban Poor Consortium (UPC), Arsitek Kampung Urban (AKUR), Architecture Sans Frontières Indonesia (ASF-ID), Rujak Center for Urban Studies (RCUS), serta perwakilan akademisi dari Universitas Indonesia dan tim hukum dari LBH Jakarta.
Selain itu, GRRAP juga mendesak pemerintah menyelesaikan kasus-kasus mendesak seperti di Kampung Bayam, Gang Sumur, dan Kampung Susun Akuarium dan Kunir.
Baca Juga: Drama Kampung Susun Bayam Berakhir: Pramono Tepati Janji, Warga Terima Kunci
Mereka meminta agar Pemprov segera menerbitkan SK penetapan lokasi konsolidasi tanah di Muara Angke, dan menurunkan gubernur langsung ke lokasi terdampak penggusuran.
Berita Terkait
-
Demo di Balai Kota Jakarta, Warga Minta Pengakuan Hak atas Tanah
-
Badan Bank Tanah Lakukan Reforma Agraria di IKN
-
Pemerintah Mulai Reforma Agraria, Hak Pakai Lahan 10 Tahun untuk Masyarakat
-
Ribuan Buruh Geruduk Gedung DPR saat Peringatan May Day 2025
-
Ngeluh, Warga Sebut Potongan Gaji Rp1,7 Juta buat Sewa KSB Kemahalan: Rp1 Juta Kami Sanggup!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Tak Kebagian Kupon Doorprize di HUT ke-80 TNI, Banyak Warga Kecewa
-
Musik Mendadak Mati, Penampilan NDX AKA di HUT ke-80 TNI Sempat Terhenti
-
Apa Bjorka Asli Benar-Benar Sudah Ditangkap? Muncul Akun Baru Usai Polisi Umumkan Penangkapannya
-
TNI Gelar Simulasi Penyediaan MBG Saat Bencana dalam Acara Perayaan HUT ke-80 di Monas
-
Lebih dari 100 Media Lokal dan 30 Pembicara Hadir di Local Media Summit 2025
-
Prabowo di HUT ke-80 TNI: Tak Ada Tempat untuk Pemimpin Tak Kompeten
-
Instruksi Prabowo ke Panglima TNI: Seleksi Pemimpin Tidak Perlu Terlalu Perhitungkan Senioritas
-
HUT TNI ke-80 di Monas, Warga Berebut Foto Saat Prabowo Melintas Naik Maung Putih
-
Prabowo Berulang Kali Ucapkan Terima Kasih Jelang Upacara HUT ke-80 TNI
-
TPA Ilegal Rowosari Ditutup, Pemkot Semarang Berjanji Akan Siapkan TPS Resmi