Suara.com - Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan puncaknya yang menantang dan keindahan Danau Segara Anak, adalah surga bagi para pendaki.
Namun, di balik pesonanya yang megah, tersimpan berbagai kisah yang tak kasat mata.
Bagi Agam Rinjani, yang sudah menjadi pemandu dan porter berpengalaman dan telah mendedikasikan hidupnya untuk gunung ini, Rinjani bukan hanya soal jalur pendakian dan pemandangan, tetapi juga tentang dunia lain yang kerap menampakkan diri.
Selama lebih dari satu dekade mengantar tamu domestik dan mancanegara, pengevakuasi jenazah Juliana Marins ini telah mengumpulkan segudang pengalaman.
Namun, yang paling melekat dalam ingatannya adalah pertemuannya dengan hal-hal mistis yang sulit dijelaskan oleh nalar.
Ia mengaku, pengalaman ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk mengingatkan bahwa setiap pendaki harus menjaga adab dan rasa hormat saat memasuki "rumah" orang lain.
Salah satu pengalaman yang tidak akan pernah ia lupakan adalah saat mendengar suara keramaian di tempat yang seharusnya sunyi.
Peristiwa ini terjadi di sekitar jalur pendakian yang sepi setelah aktivitas vulkanik beberapa tahun silam.
"Waktu itu suasana sepi sekali setelah letusan, kami sedang beristirahat di dekat pos. Tiba-tiba, saya mendengar suara riuh seperti pasar. Ramai sekali, ada yang tawar-menawar, ada suara gamelan lirih," ungkap Agam di podcast Deddy Corbuzier yang diakses pada Jumat (4/7/2025).
Baca Juga: Bakal Terima Donasi Rp1,5 Miliar, Agam Rinjani Blak-blakan Pernah Jadi Orang Kaya karena Jadi Porter
Awalnya ia mengira itu rombongan lain, tetapi setelah diperiksa, tidak ada siapa pun.
"Suara itu hilang begitu saja. Kata orang tua dulu, itu 'pasar hantu', tempat makhluk gaib beraktivitas. Kami hanya bisa berdoa dan melanjutkan perjalanan esok harinya," tambahnya.
Pengalaman mistis lainnya yang dialami Agam adalah ketika ia melihat sosok misterius di tengah kabut tebal.
Menjadi seorang pemandu gunung berarti harus siap menghadapi cuaca ekstrem, termasuk kabut yang bisa membatasi jarak pandang hingga beberapa meter saja.
Dalam kondisi seperti itulah ia merasakan kehadiran entitas lain.
"Pernah juga saya melihat sosok putih berjalan di depan saya di tengah kabut tebal. Awalnya saya kira pendaki lain yang tersesat, jadi saya panggil. Tapi sosok itu tidak menoleh, terus berjalan, lalu hilang begitu saja saat kabut sedikit menipis," tutur Agam dengan sorot mata serius.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH