Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa pihaknya akan fokus melakukan pengerukan sungai sebagai strategi jangka menengah penanggulangan banjir di ibu kota.
Selain proyek sembilan polder, empat waduk, dan revitalisasi dua sungai yang sudah berjalan, Pemprov DKI akan mengerahkan seluruh pasukan untuk melakukan pengerukan di 200 titik yang tersebar di Jakarta. Pengerukan ini ditargetkan mencapai volume 388 ribu meter kubik.
"Jadi saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air dan juga Sumber Bina Marga dan sebagainya. Yang paling penting pengerukan di daerah-daerah sungai-sungai di pinggir itu diteruskan. Sebab itu juga memberikan kontribusi," kata Pramono kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Ia mencontohkan salah satu lokasi di Bekasi Tengah, yang irigasinya tidak pernah dikeruk selama dua dekade terakhir. Sehingga dalam waktu dekat oengerukan akan segera dilakukan.
Menurut Pramono, pengerukan merupakan bentuk antisipasi yang lebih efektif dibanding tindakan reaktif saat banjir sudah terjadi. Ia ingin memastikan pengerukan dilakukan secara masif dan terencana agar kapasitas sungai dan saluran air tetap optimal.
"Termasuk di tempat ini ada 200 titik yang kita targetkan untuk dilakukan pengerukan. Sampai dengan 388 ribu meter kubik. Jadi pengerukan itu penting banget lah," ujarnya.
"Saya lebih pada preventif untuk itu. Karena bagaimanapun nggak bisa kemudian hujan ataupun banjir baru kita tergopoh-gopoh untuk melakukan," imbuh Pramono.
Saat ini, seluruh sumber daya teknis Pemprov DKI, termasuk dinas-dinas terkait, telah digerakkan untuk menjalankan program pengerukan secara paralel dengan upaya pembangunan infrastruktur pengendali banjir lainnya.
“Sekarang ini pengerukan dilakukan, seluruh pasukan digerakkan,” tuturnya.
Pemprov DKI Jakarta juga tengah memperkuat sinergi lintas sektor dalam pengelolaan air, termasuk mempercepat integrasi data cuaca, elevasi muka air, dan kapasitas drainase agar peringatan dini bisa lebih akurat.
Langkah-langkah ini dilakukan seiring meningkatnya intensitas hujan serta tantangan geografis Jakarta yang berada di dataran rendah dan dekat pesisir.
Baca Juga: Jakarta Kebanjiran Lagi, Gubernur: Saya Tidak Akan Salahkan Kiriman
Dengan pengerukan yang terukur dan terjadwal, serta didukung infrastruktur pengendali banjir yang dibangun, Pramono berharap dampak banjir ke depan bisa ditekan seminimal mungkin.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan
-
CEK FAKTA: Prabowo Minta Rakyat Jarah Rumah Bahlil dan Lainnya?
-
Yusril Kunjungi Tahanan Demo di Polda Metro, Temukan Banyak yang Belum Didampingi Pengacara
-
Krisis Politik Nepal Memanas, Militer Turun Tangan
-
Target 5 Tahun MRT Tembus Banten, Pramono Anung: Transportasi Publik Kita Terbaik Kedua di ASEAN
-
Pegiat Media Sosial Pertanyakan Optimisme Purbaya Capai Target Ekonomi 8%
-
Kenapa Anak-anak Ikut Unjuk Rasa? Ini Temuan Menteri Perlindungan Anak
-
CEK FAKTA: Rumah Roy Suryo Dijarah dan Dibakar Massa
-
Israel Bom Ibu Kota Qatar