Suara.com - Kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kian memanas dengan terungkapnya nama "Pasar Pramuka" dan keterlibatan seorang figur bernama Profesor Paiman.
Roy Suryo, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga yang gigih mengusut kasus ini, dalam sebuah podcast yang diunggah di YouTube Refly Harun Channel, membeberkan informasi mengejutkan yang menunjuk pada jaringan yang diduga berperan dalam proses pemalsuan dokumen akademik.
Roy Suryo bahkan mengaku mendapat ancaman dari Profesor Paiman terkait investigasinya.
Investigasi Roy Suryo dimulai dari petunjuk seorang tokoh senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, yang menyebut beberapa nama terkait, termasuk disebutkan nama Widodo dan Denis.
Informasi ini memicu Roy Suryo untuk mendalami dugaan praktik pemalsuan dokumen di "Pasar Pramuka," sebuah lokasi yang telah lama dicurigai sebagai pusat pembuatan dokumen palsu.
Dalam pemaparannya, Roy Suryo menghadirkan seorang narasumber yang disebutnya sebagai "Mr. J". "Mr. J" ini memastikan keberadaan Profesor Paiman di Pasar Pramuka sejak tahun 1997 hingga 2017. Ini bertolak belakang dengan pengakuan Profesor Paiman sendiri yang mengklaim hanya beraktivitas di sana hingga tahun 2002.
"Logika sederhana saya, jika ada tempat yang bisa mencetak ijazah dengan presisi, kemungkinan besar di Pasar Pramuka," tegas Roy Suryo.
Profesor Paiman sendiri, menurut Roy Suryo, diduga kuat adalah ketua umum relawan Jokowi "Sedulur Jokowi," sebuah fakta yang menambah kompleksitas kasus ini.
Ancaman dan Gerak-gerik Mencurigakan Profesor Paiman
Baca Juga: Aksi Bungkam Roy Suryo di Polda Metro: Dicecar 85 Pertanyaan Ijazah Jokowi, Jawab Cuma Identitas
Puncak ketegangan dalam pengungkapan ini terjadi pada 6 Mei lalu. Roy Suryo mengungkapkan bahwa Profesor Paiman menghubunginya secara langsung.
"Ia meminta saya menghentikan upaya ini dan meminta maaf kepada Jokowi," cerita Roy Suryo. Yang lebih mencengangkan, Roy Suryo mengaku Profesor Paiman melontarkan ancaman terhadap keselamatan keluarganya.
Meskipun kemudian Profesor Paiman meminta maaf kepada Roy Suryo, ia tetap bersikukuh tidak mengakui keberadaannya di Pasar Pramuka setelah tahun 2002.
Namun, Roy Suryo tidak tinggal diam. Ia memutuskan untuk terjun langsung ke Pasar Pramuka guna mengkonfirmasi informasi tersebut.
"Saya terjun langsung ke Pasar Pramuka. Saya menemukan bahwa nama 'Pak Dosen' (Profesor Paiman) masih dikenal baik di sana," papar Roy Suryo. Ia menambahkan, "Padahal, jika ia hanya sampai tahun 2002, orang tidak mungkin masih ingat setelah 23 tahun."
Konfirmasi lebih lanjut datang dari "Misteri Guest" (Mr. J) yang dihadirkan Roy Suryo dalam podcast-nya. "Mr. J" secara gamblang menyatakan bahwa Paiman masih bolak-balik ke Pasar Pramuka hingga setidaknya tahun 2017.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Anak Buah Masuk Penjara Gegara Pasang Patok, Dirut PT WKM Pasang Badan: Saya yang Bertanggung Jawab
-
Anak Riza Chalid Hadapi Sidang Korupsi Pertamina, Pengacara Bantah Keterlibatan Kliennya
-
Gema Adzan Sang Ayah di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Ikhlas Melepas Anaknya Syahid
-
Harapan Akhir Tahun Pekerja Online, Rieke Minta Kado Spesial Perpres Perlindungan dari Prabowo
-
Sidang Praperadilan Nadiem Makariem, Hotman Paris Cecar Ahli Hukum Soal Kerugian Negara
-
Yayat Supriatna Sebut Pembangunan Infrastruktur Pangan Bukan Domain Pemerintah
-
Revisi UU Ketenagakerjaan Jadi Kunci Nasib Pekerja Digital, Rieke Diah Pitaloka: Mari Kawal Bersama
-
Gubernur Pramono Tolak Atlet Israel, Menlu 'Lempar Bola' ke Persani dan Imigrasi
-
Bantah Menteri Pigai, Komnas HAM Tegaskan Kasus Keracunan MBG Adalah Pelanggaran Hak Asasi
-
Gus Yasin Buka Kartu: 'Dalang' Islah PPP Ternyata Caleg, Istana Tak Ikut Campur