Suara.com - Rencana besar pemerintahan Prabowo Subianto menugaskan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai ujung tombak penyelesaian masalah Papua, seketika disambut oleh sebuah peringatan keras.
Bukan sekadar kritik, PDIP menyalakan alarm dini, mempertanyakan urgensi dan efektivitas langkah yang digadang-gadang sebagai terobosan ini, bahkan khawatir jika kehadiran Gibran justru akan menjadi bumerang.
Politisi senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, tidak menahan diri dalam menyuarakan skeptisismenya.
Ia secara lugas menantang logika di balik pengiriman orang nomor dua di republik ini ke Tanah Papua, sementara banyak persoalan fundamental di tingkat pusat dan daerah lain juga menumpuk.
"Ya kan tugas dari wapres itu apa harus ke Papua? Di sini saja masih banyak masalah. Jangan sampai bikin masalah lagi di sana," kata Andreas di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Pernyataan "jangan sampai bikin masalah lagi di sana" menjadi sentilan paling tajam yang dialamatkan pada gagasan besar ini.
Peringatan tersebut bukan tanpa dasar. Andreas, yang mengaku baru saja melakukan kunjungan kerja ke Sorong, Papua Barat Daya, memaparkan realitas lapangan yang menurutnya harus menjadi prioritas utama ketimbang wacana ambisius membangun kantor wapres.
Ia menyoroti bagaimana daerah-daerah otonomi baru (DOB) di Papua masih berjibaku dengan kebutuhan dasar, terutama pembangunan infrastruktur perkantoran bagi pemerintah daerah mereka sendiri.
Menurutnya, gagasan membangun kantor baru untuk Wapres di tengah kebutuhan mendesak ini bisa menjadi langkah yang kontra-produktif dan sensitif.
Baca Juga: OPM Bakar Gereja dan Rumah Bupati Puncak Papua, Netizen Kompak Colek Gibran: Kapan ke Sana?
"Karena itu saya tadi sampaikan itu, itu yang penting dulu gitu. Jangan sampai kalau kita ke sana bangun kantor baru lagi, kantor khusus untuk Wapres kan perlu anggaran lagi," tegasnya.
"Yang satu belum selesai kita bangun selesai, kan masalah. Dan itu bisa jadi sensitif untuk orang Papua. Lebih baik kita selesaikan dulu, menurut saya."
Kritik dari Andreas ini secara efektif membenturkan narasi optimisme pemerintah dengan realisme politik dan anggaran di lapangan.
Di satu sisi, pemerintah, melalui pernyataan Menteri Koordinator Bidang Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra, mempromosikan penugasan Gibran sebagai langkah strategis yang belum pernah ada.
Sebuah upaya untuk menggeser fokus dari pendekatan keamanan dan infrastruktur semata, menjadi lebih humanis dengan penekanan pada HAM dan partisipasi Orang Asli Papua (OAP).
"Saya kira ini pertama kali presiden akan memberikan penugasan untuk menangani masalah Papua. Bahkan kantor wakil presiden juga akan ada di Papua, supaya wakil presiden itu bekerja dari Papua sembari menangani masalah Papua," kata Yusril pada (2/7/2025), mengisyaratkan sebuah perubahan paradigma fundamental.
Berita Terkait
-
OPM Bakar Gereja dan Rumah Bupati Puncak Papua, Netizen Kompak Colek Gibran: Kapan ke Sana?
-
Mau Ditugaskan Prabowo Ngantor di Papua, Gibran: Saya Siap
-
Gibran Masih Singgung Soal Pemecatan dari PDIP, Guntur Romli Beri Balasan Menohok: Masih Sakit Hati?
-
Heboh Gibran Pindah Kantor ke Papua, Yusril Buru-buru Meluruskan: Bukan Begitu Ceritanya
-
Bukan Wapres Gibran yang Berkantor di Papua, Ini Penjelasan Lebih Lanjut Menko Yusril
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi