Suara.com - Tabir kebejatan seorang guru ngaji berinisial AF di Tebet, Jakarta Selatan, semakin tersingkap. Fakta-fakta baru yang diungkap polisi menunjukkan betapa liciknya aksi predator anak ini, yang tega mencabuli sekitar 10 santri perempuannya di bawah umur saat istri dan anaknya sendiri tidak berada di rumah.
Dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, polisi membeberkan bahwa AF sengaja memanfaatkan kondisi rumah yang sepi untuk melancarkan aksi bejatnya. Ruang tamu yang seharusnya menjadi tempat belajar mengaji, diubahnya menjadi lokasi teror bagi para korban.
"Jadi, memang anak dan istri kebetulan tidak ada di rumah, selalu rumah dalam kondisi sepi," kata Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Satreskrim Polres Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu Civilia kepada wartawan di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (9/7/2025).
Menurut Citra, perbuatan keji itu rata-rata dilakukan pada sore hari. Di hadapan penyidik, AF, yang seharusnya menjadi panutan, hanya bisa memberikan pengakuan klise yang memancing amarah: ia mengaku khilaf telah mencabuli para korban yang usianya masih sangat belia, antara sembilan hingga 12 tahun.
"Pelaku ini sendiri memang memiliki keluarga, sudah ada istri dan anak-anak juga terkait mengapa melakukan yang pasti jawabannya khilaf ya," jelas Citra.
Modus yang digunakan AF pun sangat licik dan manipulatif. Ia diduga memanfaatkan materi pelajaran agama, salah satunya tentang "hadas" atau ritual bersuci, sebagai kedok untuk melakukan pencabulan terhadap para santrinya.
Atas perbuatannya, oknum guru ngaji yang ditangkap pada Sabtu (28/6) ini dijerat dengan pasal berlapis. Ia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp5 miliar sesuai Pasal 76E Junto Pasal 82 Ayat 1 dan 2 tentang Perlindungan Anak di Bawah Umur.
Sementara itu, tim dari Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta bergerak cepat memberikan pendampingan intensif bagi para korban. Saat ini, lima dari 10 korban yang teridentifikasi telah berada dalam penanganan tim.
"Terkait peristiwa itu, tim layanan kami telah mendampingi korban berjumlah lima orang dari 10 korban sebagaimana yang diberitakan," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) DKI Jakarta, Leni Yunengsih.
Baca Juga: Jebolan MasterChef Indonesia, Setiyono Diduga Melakukan Pelecehan Seksual ke Bocah Sesama Jenis
Leni merinci, pendampingan yang diberikan meliputi layanan hukum, konsultasi psikologi, hingga penguatan psikis bagi para korban dan orang tua mereka.
"Kemudian dilanjutkan pemeriksaan psikolog untuk dua anak korban pada 4 Juli yang akan dilanjutkan beberapa kali tahapan pemeriksaan psikologi pada 15, 17 dan 22 Juli 2025," jelasnya.
Berita Terkait
-
Jebolan MasterChef Indonesia, Setiyono Diduga Melakukan Pelecehan Seksual ke Bocah Sesama Jenis
-
Adik Bahar bin Smith Jadi Korban Pencabulan, Keluarga Sebut Terduga Pelaku 4 Orang
-
Ironi Kekerasan Seksual oleh Anak di Bekasi: Ketika Korban Berubah Jadi Pelaku
-
Dituding Lambat Tangani Kasus Pencabulan Eks Kapolres Ngada, Polda NTT Sampaikan Fakta Ini di DPR
-
Pasien Korban Dokter Cabul di Malang Terus Bertambah, Segini Totalnya!
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029