Suara.com - Di tengah teka-teki kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39), pihak kepolisian mengungkap sebuah fakta baru. Korban yang ditemukan tewas dengan kepala terbungkus lakban di kamar kosnya, ternyata memiliki riwayat penyakit gerd dan kolesterol.
Informasi ini diungkapkan oleh Wakasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap istri korban. Namun, apa hubungan riwayat penyakit umum ini dengan kematian yang jelas-jelas tidak wajar?
“Untuk sementara hasil pemeriksaan istri sih memang dia punya sakit lah ya, punya gerd, sakit kolesterol aja sebenarnya,” ujar Sigit kepada wartawan, dikutip Rabu (9/7/2025).
Meski begitu, Sigit menegaskan bahwa keterangan dari sang istri ini belum bisa disimpulkan sebagai penyebab atau faktor terkait kematian. Pihak kepolisian kini menunggu hasil autopsi resmi dari rumah sakit untuk memadukan semua temuan.
“Sejauh ini yang saksi yang sudah diperiksa ada 5 ya. Nanti akan kita padukan (keterangan istri) dengan hasil autopsi, apakah obat ini di minum atau bagaimana,” katanya.
Hingga kini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi kunci, mulai dari istri korban, rekan kerja di Kemlu, penjaga kos, hingga tetangga kamar korban di indekos Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, penemuan jasad Arya pada Selasa (8/7/2025) pagi menggemparkan publik. Penjaga kos yang curiga karena korban tak terlihat, menemukan diplomat muda itu dalam kondisi mengenaskan di dalam kamarnya.
"Iya benar, ada penemuan mayat,” kata Kapolsek Metro Menteng, Kompol Rezha Rahandhi saat dikonfirmasi.
Pihak kepolisian bergerak cepat dengan mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diautopsi. Pelaksana Tugas (Plt) Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Karyono, mengonfirmasi bahwa proses autopsi telah selesai dilakukan.
Baca Juga: Selalu di Garda Depan Bela WNI, Kematian Diplomat Arya Terkait Kasus yang Ditanganinya?
"Sudah diautopsi, masih menunggu hasilnya," kata Kompol Karyono, dilansir Antara, Rabu (9/7/2025).
Saat ini, tim penyidik masih terus bekerja keras mendalami kasus ini dengan memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) dan mengumpulkan barang bukti lain untuk mengungkap misteri di balik kematian sang diplomat.
"Kami masih dalam proses penyelidikan dan mencari saksi-saksi serta mengumpulkan bukti-bukti," ujarnya.
Berita Terkait
-
TKP Penemuan Jasad Diplomat di Menteng: Akses Terbatas, Spekulasi Merebak
-
Selalu di Garda Depan Bela WNI, Kematian Diplomat Arya Terkait Kasus yang Ditanganinya?
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Kemenlu Buka Suara Soal Dugaan Pembunuhan
-
Paket atas Namanya Tiba, Namun Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan Telah Berpulang
-
Misteri Tewasnya Arya Daru dan Tugas Berisiko Diplomat, AS Pernah Lakukan Pengusiran Massal
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Bobby Nasution Apresiasi Kafilah Sumut Raih Peringkat Tujuh Nasional STQH di Kendari
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Demo Buruh di DPR! Polda Metro Jaya Akan Pastikan Tertib