Suara.com - Sebuah pesta liar yang melibatkan narkoba, minuman keras, dan dua perwira polisi di sebuah villa mewah di Lombok berakhir dengan tragedi berdarah. Brigadir Nurhadi, seorang anggota polisi, ditemukan tewas mengenaskan di kolam renang.
Penyebabnya diduga kuat adalah cekikan, yang dipicu oleh sebuah ciuman terlarang kepada teman wanita atasannya.
Misteri ini semakin pekat dengan pengakuan mengejutkan dari saksi kunci yang mengklaim kerasukan arwah korban, yang disebut membisikkan nama pembunuhnya.
Malam nahas itu mempertemukan lima orang: Brigadir Nurhadi, dua atasannya, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra, serta dua wanita yang disewa untuk menemani mereka, Misri Puspita Sari (23) dan Melanie Putri.
Yan Mangandar Putra, pengacara Misri, membeberkan dinamika hubungan di antara mereka.
Misri, yang berasal dari Jambi, mengaku dibayar Rp10 juta oleh Kompol Yogi untuk menemaninya berlibur dan bermalam. Peran masing-masing di pesta itu pun jelas.
“Jadi Yogi sewa Misri, Haris Chandra sewa Melanie Putri. Sementara itu, si almarhum enggak ada perempuan yang dia sewa, dia hanya jadi sopir,” kata pengacara Misri, Yan Mangandar Putra, pada Rabu (9/7/2025).
Satu Ciuman, Ketegangan Memuncak
Menurut kesaksian Misri yang disampaikan melalui pengacaranya, kelimanya berpesta pora sambil berendam di kolam renang.
Baca Juga: Investasi Triliunan Rupiah Bakal Jadi 'Mesin Uang' Baru Lombok
Namun, suasana santai itu seketika berubah menjadi tegang. Pemicunya adalah tindakan nekat Brigadir Nurhadi.
“Misri sempat melihat Nurhadi menciumi Melanie Putri di atas kolam. Misri menegur Nurhadi, ‘Jangan begitu, itu cewek abangmu’,” lanjut Yan.
Peringatan itu seolah menjadi pertanda buruk. Misri mengaku sempat merekam momen terakhir Nurhadi terlihat hidup pada pukul 19.55 WITA, di mana korban tampak santai berendam sendirian.
Setelah itu, pengakuan Misri menjadi kabur. Ia mengaku tidak mengingat jelas kejadian selanjutnya karena masuk ke kamar mandi untuk waktu yang cukup lama.
Saat ia keluar, pemandangan mengerikan sudah terjadi. Brigadir Nurhadi ditemukan tak bernyawa di dalam kolam.
Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya patah tulang lidah (tulang hyoid), sebuah cedera yang menjadi indikator kuat kematian akibat cekikan.
Tag
Berita Terkait
-
Investasi Triliunan Rupiah Bakal Jadi 'Mesin Uang' Baru Lombok
-
Keluarga Ragu Tersangka Kasus Brigadir Nurhadi Ditahan : Kayaknya Omong-omong Doang
-
Dari Rp 10 Juta Jadi Tersangka, Nasib Malang Misri di Anomali Kematian Brigadir Nurhadi
-
Video Terakhir Brigadir Nurhadi Terungkap: Terekam Santai Sebelum Tewas Dianiaya Atasan
-
Misri Puspita Sari Ngaku Kerasukan Arwah Brigadir Nurhadi, Hingga Alami Depresi Berat
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Kasus Dinilai Cacat Hukum, Hakim Diminta Bebaskan Nadiem Makarim dari Status Tersangka
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Ditonton Lebih dari 25 Juta Kali, Banyak yang Penasaran!
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa