Suara.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menggeber sejumlah kebijakan baru pada pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di provinsi yang ia pimpin.
Dedi Mulyadi mengatur MPLS di Jabar bakal melibatkan Tentara Nasional Indonesia/Polisi Republik Indonesia atau TNI/Polri. Tak hanya itu, jam masuk para siswa juga dimajukan yakni pada 06.30 WIB.
Untuk pelibatan personel TNI/Polri sendiri kabarnya dilakukan untuk penanaman karakter kebangsaan. Dua aturan Dedi Mulyadi pada tahun ajaran 2025/2026 itu menjadi babak baru bagi siswa SMA/SMK/MA sederajat di Jabar.
Sesuai arahan Gubernur Dedi Mulyadi, gerbang sekolah akan dibuka pukul 06.30 WIB, dan di hari-hari pertama, para siswa baru akan disambut tidak hanya oleh guru, tetapi juga oleh anggota TNI dan Polri.
Peran TNI/Polri saat pelaksanaan MPLS sendiri yakni untuk memberikan materi bela negara selama MPLS berlangsung.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan bahwa penerapan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB untuk jenjang SMA/SMK akan dimulai serentak dengan pelaksanaan MPLS pada 14 Juli 2025.
Pada MPLS di Provinsi Jabar kali ini akan melibatkan personel TNI dan Polri untuk mendampingi siswa baru selama lima hari ke depan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman mengatakan, pelibatan aparat saat MPLS di jabar bertujuan untuk pendidikan karakter, bukan militerisme.
Kata dia, setiap sekolah akan didampingi oleh 2 hingga 3 personel yang akan menyampaikan materi wawasan kebangsaan.
Baca Juga: Efek Kebijakan 50 Siswa di Jabar: Sekolah Swasta Terancam Kosong, DPR Desak Menteri Turun Tangan
"Kita kolaborasi dengan TNI. Jadi bukan militeristik, karena materinya materi bela negara, materi wawasan kebangsaan agar mereka punya tekad untuk menjemput masa depan," kata Herman usai rapat koordinasi dengan Kodam III Siliwangi dan Kodam Jayakarta.
Langkah ini merupakan bagian dari program "Gapura Panca Waluya" yang bertujuan untuk mencetak generasi muda Jabar unggul.
Dengan pendampingan ini, diharapkan siswa tidak hanya beradaptasi dengan lingkungan sekolah, tetapi juga terbangun jiwa patriotismenya.
"Jiwa kebangsaan akan muncul dan mereka akan satu tekad untuk jadi generasi Panca Waluya, generasi cageur, bageur, bener, pinter dan singer," ujarnya.
Terkait kebijakan jam masuk sekolah lebih pagi, Herman memastikan bahwa seluruh SMA/SMK yang berada di bawah kewenangan provinsi harus mulai menerapkannya sejak hari pertama MPLS.
Sementara untuk jenjang di bawahnya, seperti PAUD, SD, dan SMP, masih akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan pemerintah kabupaten/kota.
Berita Terkait
-
Efek Kebijakan 50 Siswa di Jabar: Sekolah Swasta Terancam Kosong, DPR Desak Menteri Turun Tangan
-
Dedi Mulyadi Sindir Lapangan Golf Gunung Salak : Banjir dari Bogor Tapi Proyek Orang Jakarta
-
HP Hilang Saat Serahkan Lukisan ke Dedi Mulyadi, Pelukis Depok Ini Justru Dapat Rezeki Nomplok
-
Kumpulan Jawaban Teka-Teki MPLS Lengkap: Ini Arti Buah Harajuku sampai Teh Band
-
10 Jingle MPLS 2025 Ramah yang Kreatif: Lirik Mudah Dihafal, Suasana Jadi Meriah!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN