Suara.com - Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pencapaian emisi nol bersih (net zero emission/NZE) pada tahun 2045, dengan menyusun peta jalan transformasi sektor ketenagalistrikan menuju 100% energi terbarukan.
Peluncuran Peta Jalan Bali Emisi Nol Bersih 2045 Sektor Ketenagalistrikan dilakukan pada Selasa (15/7/2025) di Sanur, Bali.
Inisiatif ini merupakan kolaborasi Pemprov Bali dengan Institute for Essential Services Reform (IESR), serta didukung oleh Koalisi Bali Emisi Nol Bersih.
“Sebagai provinsi kepulauan yang sangat bergantung pada pasokan energi dari luar, Bali menghadapi risiko tinggi. Kemandirian energi menjadi sangat penting,” ujar Ida Bagus Setiawan, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), mewakili Gubernur Bali Wayan Koster.
Saat ini, kapasitas listrik Bali sekitar 1.400 MW, sementara beban puncak mencapai 1.200 MW.
Dengan pertumbuhan permintaan listrik 7–8 persen per tahun, cadangan listrik Bali tergolong minim, hanya sekitar 30 persen.
CEO IESR Fabby Tumiwa menegaskan bahwa Bali bisa menjadi provinsi pertama di Indonesia yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan, lebih cepat 15 tahun dari target nasional.
“Sistem listrik rendah karbon akan jadi nilai tambah bagi pariwisata dan ekonomi Bali,” ujarnya.
Bali memiliki potensi energi terbarukan sebesar 22,04 GW, mayoritas dari tenaga surya. Jika dimaksimalkan, potensi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik Bali yang diperkirakan mencapai 44,71 TWh pada 2045.
Baca Juga: WN China Buron Kasus Penipuan Rp 28,5 Miliar Dideportasi
Untuk mencapainya, diperlukan investasi sekitar USD 44 miliar selama empat periode hingga 2045. Strategi mencakup pembangunan PLTS, penyimpanan energi, jaringan pintar, dan pelibatan masyarakat.
IESR juga mendorong integrasi peta jalan ini ke dalam perencanaan daerah dan kebijakan nasional.
“Gagasan Bali Mandiri Energi lewat PLTS atap perlu didukung penuh,” tegas Fabby.
Pemerintah daerah, PLN, dan kementerian terkait didorong untuk menyelaraskan kebijakan, mempercepat transisi energi, dan menyediakan insentif. Bali diharapkan jadi model transformasi energi bersih di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat