Suara.com - Suhu politik nasional kembali memanas. Isu lama yang kembali mencuat ke permukaan, yakni keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi), kini memasuki babak baru yang lebih sengit.
Alih-alih mereda, polemik ini justru meluas dan digambarkan sebagai "perang bubat" antara Jokowi dengan rakyatnya sendiri yang mempertanyakan keabsahan dokumen tersebut.
Narasi "perang" ini mengemuka dalam perdebatan sengit antara Ahmad Khozinudin, Koordinator Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis, dengan Freddy Alex Damanik, Wakil Ketua Umum Projo.
Menurut Khozinudin, langkah hukum yang diambil Jokowi dengan melaporkan sejumlah pihak justru menjadi pemicu eskalasi konflik yang tidak perlu.
Awalnya, laporan yang dilayangkan Jokowi pada 30 April 2025 hanya menargetkan empat orang.
Namun, dalam perkembangannya, daftar terlapor membengkak secara signifikan, mencakup nama-nama besar seperti mantan ketua KPK Abraham Samad, Damai Hari Lubis, hingga Rustam Effendi.
Bagi pihak Khozinudin, penambahan daftar terlapor ini mengirimkan pesan politik yang mengkhawatirkan.
"Saya bicara hukum saja begitu. Dan kalau kita bicara tentang downgrade, siapa sih yang men-downgrade? Coba ingat laporan saudara Joko Widodo 30 April 2025 lalu di Polda Metro Jaya," kata Ahmad Khozinudin dikutip dari kanal Youtube tvOneNews, Rabu (16/7/2025).
Ia menjelaskan awalnya ada empat orang yang dilaporkan, namun jumlah itu justru bertambah.
Baca Juga: Bisa Kena Pidana Sebut Ijazah Jokowi Palsu, Roy Suryo Ketawa Ngakak Digertak Silfester Matutina
"Tapi kemarin dua hari yang lalu kami mendapatkan SPDP, surat pemberitahuan dimulainya penyidikan, justru terlapornya makin banyak, lah!. Kami mendapat pesan dari laporan itu, oh ini saudara Jokowi mau perang bubat ini, mau perang semesta.
"Kenapa? Bukan hanya Egi Sudjana ya, ada lagi nama sampai Abraham Samad pun dijadikan terlapor, ada Damai Hari Lubis jadi terlapor, ada Rustam Effendi jadi terlapor, ada Kurnia Triyono jadi terlapor, selain Roy Suryo, Tifa, dan Rizal Fadillah. Jadi, pesan politiknya, oh ini mau perang habis-habisan tapi melawan rakyatnya sendiri," ungkap Ahmad Khozinudin.
Menurutnya, tindakan Jokowi ini secara tidak langsung justru menurunkan citranya sendiri.
Ia berpendapat, sang presiden ke-7 bisa dengan mudah mengakhiri polemik dengan menunjukkan ijazah aslinya, sebuah langkah sederhana yang akan memulihkan nama baiknya.
Namun, dengan memilih jalur hukum yang meluas, Jokowi seolah-olah menantang balik rakyat yang kritis terhadapnya.
"Siapa yang berusaha men-downgrade saudara Joko Widodo? Tindakan saudara Jokowi Widodo sendiri yang tidak mau segera dan serta-merta menyelesaikan," tegas Khozinudin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran