Suara.com - Tim Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumatera Selatan mengedukasi masyarakat di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota.
Mengenai cara mengenal beras oplosan yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan dan penyelidikan pihak Bareskrim Polri.
"Kegiatan edukasi yang pernah dilakukan selama ini, mulai Juli 2025 lebih digalakkan lagi sebagai wujud kepedulian kami untuk melindungi masyarakat selaku konsumen agar tidak menjadi korban pedagang/pengusaha nakal," kata Pembina YLK Sumsel, Rizal Aprizal di Palembang, Rabu 16 Juli 2025.
Dia menjelaskan, dalam beberapa hari ini pihaknya menurunkan tim sosialisasi ke kawasan permukiman penduduk dan membuat spanduk imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dari peredaran beras oplosan.
Dalam kegiatan tersebut diberikan penjelasan cara membedakan beras asli dan beras oplosan sehingga masyarakat dapat memahami beras yang akan dibeli di pasaran oplosan atau murni tanpa campuran apapun.
Ciri-cirinya beras oplosan seperti warna dan ukuran butiran tidak seragam, aroma beras mencurigakan atau tidak sedap.
Beras oplosan jika dimasak tekstur nasinya menjadi terlalu lembek, selanjutnya beras oplosan biasanya terdapat benda asing saat dicuci, bau beras tidak normal atau aneh.
Beras oplosan yang umum ditemui di pasaran akhir-akhir ini terdapat campuran dengan bahan lain seperti jagung, serta campuran dari beberapa jenis beras berbeda (blended rice).
Kemudian beras rusak yang dipoles ulang agar tampak seperti baru, dan bisa mengandung zat pewarna atau pengawet berbahaya.
Baca Juga: Mentan Amran Klaim: Perusahaan Tarik Beras Oplosan, Harga Kini Sesuai Standar!
Beras oplosan itu perlu dihindari dikonsumsi masyarakat karena dapat membahayakan kesehatan dan merugikan secara ekonomi.
Jika masyarakat mengetahui adanya praktik pengoplosan beras dan pemasarannya, Rizal mengajak untuk segera mencatat, memfoto, atau merekam video aktivitas tersebut dan segera melaporkannya kepada aparat kepolisian terdekat.
Untuk melindungi masyarakat dari beras oplosan itu, selain mengedukasi masyarakat, pihaknya meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus peredaran beras oplosan yang diduga juga dilakukan oleh pengusaha dan pedagang beras di daerah ini, kata Pembina YLK Sumsel, Rizal.
Sementara Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya menjelaskan bahwa distribusi beras di provinsi ini masih berada dalam kendali yang aman dan tidak ditemukan indikasi pengoplosan atau penipuan massal terhadap konsumen.
Terkait adanya laporan Menteri Pertanian ke Satgas Pangan Polri mengenai dugaan beredarnya beras premium oplosan di sejumlah daerah Tanah Air, sejauh ini wilayah Sumsel belum ditemukan kasus tersebut.
Untuk mengantisipasi peredaran beras premium oplosan, Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumsel telah menerima petunjuk dan arahan dari Bareskrim Mabes Polri memperketat pengawasan di wilayah masing-masing Satwil, kata Kombes Pol Nandang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
Terkini
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo