Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, turut mengomentari kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Jawa Barat yang sampai melibatkan aparat TNI dan Polri.
Arifah menyebutkan kalau keputusan itu memang jadi kebijakan sekolah hingga pemerintah daerah masing-masing dengan tujuan tertentu. Namun, ia menilai seharusnya kegiatan sekolah tidak perlu sampai melibatkan aparat keamanan.
"Itu kebijakan dari sekolah masing-masing mungkin ya, tetapi sebetulnya nggak sampai segitu juga ya," kata Arifah ditemui di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Arifah sendiri menyadari bahwa pihak sekolah mungkin memiliki alasan tersendiri dalam memilih pendekatan tersebut.
"Mungkin mereka punya perspektif yang berbeda untuk meningkatkan disiplin anak-anak," kata dia.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa cara untuk menanamkan nilai kedisiplinan pada anak di sekolah tidak harus selalu dengan melibatkan aparat keamanan.
"Sebetulnya banyak cara yang bisa dilakukan, mungkin itu salah satu cara yang dianggap pas untuk meningkatkan kedisiplinan anak-anak di sekolah gitu," pungkasnya.
Kebijakan pelibatan aparat dalam kegiatan awal tahun ajaran itu juga telah menuai kritik dari Komisi X DPR. Mereka khawatir pendekatan yang bersifat militeristik justru bisa berdampak negatif terhadap tumbuh kembang dan kenyamanan psikologis peserta didik.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengkritik kebijakan yang dilakukan beberapa sekolah di wilayah Jawa Barat karena dianggap menanamkan budaya ketakutan sejak dini.
Baca Juga: Potret Aktivitas Hari Pertama Sekolah Rakyat di Berbagai Daerah Indonesia
Ia menegaskan bahwa kegiatan MPLS semestinya menjadi ruang edukatif yang ramah anak.
Polemik ini mencuat setelah sejumlah unggahan di media sosial memperlihatkan siswa baru mengikuti kegiatan MPLS yang dipimpin langsung oleh anggota TNI dan Polri, lengkap dengan atribut dinas. Kebijakan itu digulirkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
"Jangan sedikit-sedikit (melibatkan) tentara dan polisi. Kalau begitu berarti (terkesan) tidak percaya dengan guru-guru," ujar Abdul saat rapat bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, hari ini.
Dia menekankan agar dunia pendidikan seharusnya jauh dari metode pendisiplinan lewat ancaman ataupun militeristik yang melibatkan TNI/Polri. Sebaliknya, setiap sekolah diminta untuk memanfaatkan guru-guru yang diyakini masih bisa menanamkan pendidikan budi pekerti.
Berita Terkait
-
Menteri Arifah Minta Pemda Gratiskan Transportasi Umum Bagi Anak-anak Saat Perayaan HAN
-
Miris! Hari Pertama Sekolah Rohmat Duduk Sendirian, Jadi Satu-satunya Siswa Baru di SDN Kendalrejo
-
Lirik Lagu Hari Baru, Jingle MPLS Ramah 2025 Disertai Video Lengkap
-
Potret Aktivitas Hari Pertama Sekolah Rakyat di Berbagai Daerah Indonesia
-
Sedih, Dua Sekolah ini Hanya Dapat 1 Murid di Tahun Ajaran Baru
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
Terkini
-
Dijuluki Alcatraz Indonesia: Intip Nusakambangan, Penjara Sepi Tempat Ammar Zoni Kini Diasingkan
-
Jejak Karier Andra Soni, Gubernur Banten di Tengah Polemik Kasus Kepala SMAN 1 Cimarga
-
Prabowo Didesak Bagi Tanah 2 Hektare per Petani, Swasembada Pangan Tak Cukup dengan Food Estate
-
Buntut 'Xpose Uncensored': Trans7 Terseret UU ITE, Dituduh Hina Santri dan Kiai
-
Kumpulkan Para Menteri, Prabowo Beri Arahan: Siapkan 2.000 Talenta hingga Produksi Pupuk Murah
-
Pengusaha Tionghoa di Jawa Tengah Rasakan Jaminan Kemudahan dan Kondusivitas Investasi
-
Acara Xpose Uncensored Dinilai Picu Kebencian SARA, Trans7 Dipolisikan Pakai Pasal Penodaan Agama
-
Kelar Buku Jokowi's White Paper, Dokter Tifa Segera Rilis Gibran's Black Paper, Apa Isinya?
-
Dari Lapas Cipinang, Ammar Zoni Resmi Huni Lapas 'Kelas Berat' di Tengah Hutan Nusakambangan
-
PSI Klaim 5 hingga 7 Tokoh Besar Akan Bergabung, Termasuk 'Bapak J' sebagai Ketua Dewan Pembina