Suara.com - Gebrakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengganti total logonya dari bunga mawar menjadi gajah mendapat respons dingin dari PDI Perjuangan (PDIP). Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menegaskan pihaknya sama sekali tidak khawatir suara pemilihnya akan tergerus oleh manuver baru PSI tersebut.
Said Abdullah dengan percaya diri menyebut bahwa PDIP memiliki basis massa yang sudah teruji dan loyal sejak puluhan tahun lalu.
"Pemilih PDIP itu kami punya pangsa sendiri yang dari dulu sejak 55 kali," kata Said ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Ia bahkan mengklaim bahwa basis pemilih partainya justru semakin solid dan berkembang, sehingga gebrakan dari partai lain tidak akan berpengaruh signifikan.
"(Suara pemilih PDIP) Dan justru semakin berkembang. Kalau itu enggak khawatir," katanya.
Meski begitu, Said memilih untuk tidak ikut campur lebih jauh atau mengomentari secara spesifik makna di balik logo baru PSI. Baginya, lebih penting untuk fokus mengurus internal partainya sendiri.
"Ya, logo Banteng sudah punya brand sendiri, ya. Saya tidak bisa mengomentari logo partai lain lah," katanya.
"Saya lebih baik menjagain, membesarkan, menguatkan, mengembangkan partai sendiri," sambungnya.
Sebelumnya, jalanan Kota Solo, Jawa Tengah, memang dihebohkan dengan ratusan bendera PSI yang menampilkan wajah baru. Lambang bunga mawar yang identik dengan PSI kini lenyap, digantikan dengan gambar gajah berwarna hitam dengan kepala merah.
Baca Juga: Tak Gentar Lawan Manuver Gajah PSI, Ketua DPP PDIP: Kita Punya Pangsa Sendiri
Tak hanya itu, bendera-bendera tersebut juga menyertakan tulisan mencolok: 'PSI Partai Super Tbk'.
Namun, para petinggi PSI masih mengunci rapat mulut mereka. Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menegaskan bahwa semua teka-teki ini akan terjawab tuntas saat kongres partai digelar.
"Ditunggu penjelasan di kongres," kata Andy kepada Suara.com, Selasa (15/7/2025).
Berita Terkait
-
Tak Gentar Lawan Manuver Gajah PSI, Ketua DPP PDIP: Kita Punya Pangsa Sendiri
-
Beathor Bongkar 'Dosa' Lama: PDIP Hanya Kurir, Inikah 3 Otak di Balik Ijazah Jokowi?
-
Misteri Logo Gajah PSI Bikin Heboh, PDIP Tanggapi Dingin: Logo Banteng Sudah Punya Brand Sendiri
-
Jokowi Diisukan Jadi Dewan Pembina PSI, Kaesang: Itu Bukan Wewenang Saya
-
Bukan Jokowi, Ada Tokoh Besar yang Gabung PSI Saat Kongres, Kaesang: Insya Allah Lumayan Banyak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG