Suara.com - Sebanyak 4.000 bibit mangrove ditanam di kawasan pesisir Teluk Lingga, Kutai Timur. Lokasinya berada di Sangatta Utara, Kalimantan Timur.
Program ini bagian dari rehabilitasi pesisir yang dijalankan oleh PT Arkara Prathama Energi (Arkara Energi) dan Jejakin. Kegiatan ini didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Komunitas pelestari laut Forum Alien Mangrove juga ikut terlibat.
Selain mangrove, ada pula transplantasi 500 stek terumbu karang. Seluruh kegiatan dilakukan secara terpadu.
Yang menarik, pemantauan pertumbuhan tanaman ini dibantu oleh teknologi. Jejakin menyertakan sensor Internet of Things (IoT) yang terhubung dengan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI).
Teknologi ini memungkinkan pelacakan secara real-time. Data yang terkumpul mencakup lokasi tanam, perkembangan pohon, hingga estimasi serapan karbon. Semuanya disajikan secara transparan.
“Melalui teknologi pemantauan yang kami kembangkan, setiap pohon dapat dilacak mulai dari lokasi tanam, perkembangan, hingga dampak ekologisnya,” jelas Dewi Bintang dari Jejakin.
Menurut Dewi, pendekatan ini menekankan bahwa keberhasilan program lingkungan tak hanya dilihat dari jumlah pohon, tapi juga dari dampaknya terhadap pemulihan ekosistem.
Direktur Utama Arkara Energi, Ivan Victor Salim, menyebut mangrove sebagai garis pertahanan terakhir dari krisis iklim.
“Mangrove merupakan benteng alami yang harus kita jaga dan pulihkan bersama,” ujarnya.
Di sisi lain, program ini juga melibatkan warga sekitar. Anak-anak sekolah di kawasan tersebut menerima paket makanan bergizi. Kegiatan ini jadi bentuk dukungan sosial sekaligus simbol keterlibatan komunitas lokal.
Mereka berharap pendekatan ini bisa memicu lebih banyak gerakan lingkungan serupa. Terutama yang menggabungkan teknologi dan keterlibatan warga.
Baca Juga: ChatGPT Down, Pengguna Laporkan Error Akibat Aktivitas 'Mencurigakan'
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026