Suara.com - Pria berinisial MM (31) kini terpaksa harus mendekam di penjara karena nekat mengedarkan narkoba jenis sabu-sabu. Apesnya, MM digerebek oleh polisi saat sedang bergaya selfie alias memfoto diri di depan barang haram yang siap diedarkannya.
Perihal penangkapan terhadap bandar sabu-sabu itu disampaikan oleh Kepala Satresnarkoba Polresta Mataram AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra.
"Jadi, saat tim datang menggerebek rumahnya, terduga pelaku ditemukan di dalam kamar sedang selfie dengan 20 poket sabu siap edar yang dijajar rapi di sebelahnya," kata Kepala Satresnarkoba Polresta Mataram AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra di Mataram, Sabtu.
Kepolisian menduga terduga pelaku melakukan hal itu untuk memamerkan puluhan poket sabu dengan berat kotor mendekati 6 gram tersebut kepada calon pembeli.
"Kami juga menemukan MM ini di dalam kamar baru selesai mengonsumsi sabu-sabu. Itu kami lihat dari bong sabu yang ditemukan di hadapan terduga pelaku," ujar dia.
Peran MM sebagai terduga pengedar turut dikuatkan dengan temuan barang bukti lain dari hasil penggeledahan di rumahnya yang beralamat di wilayah Narmada, Kabupaten Lombok Barat.
Barang bukti tersebut berupa timbangan digital dan uang tunai Rp900 ribu yang diduga hasil transaksi jual beli narkotika.
Dari hasil pengembangan penangkapan MM pada Sabtu dinihari, kepolisian turut menangkap pria berinisial ISP di rumahnya yang masih satu dusun dengan MM.
"Dari hasil geledah rumah ISP, tidak ditemukan barang bukti berkaitan narkoba. Dugaan sementara, peran ISP ini sebagai kurir," ucapnya.
Baca Juga: Curiga Eks Rektor UGM Cabut Ucapan soal Jokowi karena Diintimidasi, Roy Suryo dkk Ditantang Ini
Kepolisian melakukan penangkapan terhadap terduga jaringan pengedar di wilayah Narmada ini dari hasil pemantauan informasi di lapangan.
"Dari data yang kami miliki memang di rumah MM ini kerap terjadi peredaran narkoba dan menjadi tempat penyalahgunaan. Ini sudah lama kami pantau," kata dia.
Untuk asal-usul sabu, Bagus Suputra mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pengembangan di lapangan melalui pemeriksaan MM maupun ISP.
"Jadi, keterangan mereka masih kami dalami. Pengakuan MM, bisnis ini baru sebulan dia jalankan. Dan pemeriksaan baru kami lakukan tes urine, menunggu hasil," ujarnya.
Berita Terkait
-
Terkuak Fakta 4 Anak di Tebet Tewas Terpanggang, Ortunya Selamatkan Diri karena Panik
-
4 Korban Tewas Tragedi Kebakaran Bukit Duri Tebet Ternyata Anak-anak, Ini Identitas Para Korban!
-
Lolos dari Maut, Begini Kondisi 9 Korban Selamat Tragedi Pesta Rakyat Anak Dedi Mulyadi di Garut
-
Kebakaran di Bukit Duri Tebet Renggut 4 Nyawa, Jerit Tangis Keluarga Korban Pecah!
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
Terkini
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Anggap Islah Jalan Satu-satunya Selesaikan Konflik PBNU, Gus Yahya Ngaku Sudah Kontak Rais Aam
-
Dukung Keterbukaan Informasi, FPIR: Kapolri Konsisten Lakukan Pembenahan dan Penguatan Demokrasi
-
Ketua Komisi V DPR: Kalau Nggak Mampu, Jangan Malu Minta Bantu Negara Lain Untuk Bencana Sumatra
-
Kerry Riza: Terminal BBM PT OTM Masih Dipergunakan Pertamina hingga Kini
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Bencana Sumatra Wajib Izin Pemerintah: Harus Ada Audit!
-
Skor Indeks Integritas Nasional 2025 Cuma 72,32, KPK: Indonesia Masih Rentan