Suara.com - Pemerintah mendeteksi kalau kemiskinan menjadi sumber ketidakmampuan masyarakat untuk mengakses layanan dasar utama seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang layak.
Berdasarkan data BPS termutakhir, jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebanyak 24,06 juta orang atau 8,57 persen. Bahkan, 3.170.003 jiwa masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan bahwa kemiskinan akan sangat mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan negara.
"Karena kemiskinan akan berdampak pada keterbatasan akses terhadap pendidikan yang berkualitas, pelatihan keterampilan, layanan kesehatan yang memadai, serta pangan dan gizi yang mencukupi. Persoalan kemiskinan itu akan menjadi tantangan dalam upaya menuju visi Indonesia Emas 2045," kata Hasan dalam keterangannya, Minggu (20/7/2025).
Dalam upaya pengentasan kemiskinan, Hasan menyampaikan kalau Presiden Prabowo Subianto ingin memulainya dari tingkat desa.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO), Adita Irawati mengatakan, kelembagaan 80.000 Kopdes Merah Putih akan diluncurkan pada Senin, 21 Juli 2025, di mana 103 nya menjadi mock up atau model percontohan ke depan.
Adita mengklaim bahwa telah banyak kisah sukses dari 103 Kopdes Merah Putih ini nantinya akan direplikasi ke desa lainnya, yang diharapkan dapat beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025.
"Sebanyak 103 Kopdes Merah Putih ini akan dilihat operasionalisasinya. (Kopdes Merah Putih) yang lain persiapannya bertahap. Ini dilakukan untuk memastikan bukan hanya berdiri dan beroperasi, tapi Kopdes Merah Putih bisa memberi manfaat optimal bagi masyarakat,” kata Adita.
Kopdes Merah Putih dikembangkan dengan pendekatan inklusif, modern, dan berbasis gotong-royong. Pemerintah mengklaim, keberadaan koperasi ini akan memperkuat ekonomi desa, meningkatkan ketahanan pangan, dan menekan angka kemiskinan.
Baca Juga: Prabowo Resmikan Kopdes Merah Putih Besok: Pengentasan Kemiskinan Dimulai dari Desa
Bahkan, keberadaannya digadang-gadang mampu menjadi solusi atas jeratan pinjaman online ilegal, tengkulak, dan rentenir yang selama ini menjerat masyarakat desa.
Tak hanya berperan sebagai koperasi simpan pinjam, Kopdes Merah Putih juga dirancang memiliki fasilitas multifungsi. Mulai dari gerai sembako, klinik, apotek desa, cold storage, hingga layanan distribusi logistik yang dipusatkan di kantor koperasi.
“Fasilitas yang terdapat di Kopdes Merah Putih diharapkan bisa mempermudah masyarakat mengakses kebutuhan pokok yang lebih terjangkau. Masyarakat juga bisa meminjam modal dengan mudah tanpa melalui rentenir. Layanan kesehatan akan lebih dekat. Hasil tani dan laut bisa disimpan di tempat yang aman. Distribusi logistik juga berjalan lancar,” ujar Adita.
Program ini dikembangkan melalui tiga jalur utama, yaitu pendirian koperasi baru, pengembangan koperasi eksisting, dan revitalisasi koperasi lama. Pemerintah berharap pendekatan ini dapat menekan panjangnya rantai pasok, sehingga hasil pertanian dan perikanan bisa ditampung langsung oleh koperasi tanpa perantara tengkulak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Istri di Kebon Jeruk Tega Potong Alat Vital Suami Hingga Tewas: Cemburu Buta Jadi Pemicu
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Elpiji: Dendam Utang Jadi Adegan Berdarah di Kebon Jeruk!
-
Baru Sebulan Lebih Jabat Menkeu, Purbaya Dianggap Berkinerja Baik, Apa Rahasianya?
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel
-
Menteri Brian Sindir Dosen Lakukan Riset Hanya Demi Naik Pangkat: Begitu Jadi Guru Besar, Mentok