Suara.com - Video seorang bocah diduga mencuri bebek viral di media sosial. Ia menangis agar tidak dibawa masyarakat ke kantor polisi.
Informasinya, peristiwa viral itu terjadi di Kampung Empu, Desa Situsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam (19/7/2025).
Bocah belasan tahun itu menangis ketakutan. Tangannya diikat saat diinterogasi sejumlah warga.
Dalam video yang beredar, terdengar suara pria berkata, “Pak ini pak, maling pak.” Sementara bocah tersebut terus memohon agar tidak dibawa ke pihak berwajib. “Pak jangan pak, please pak,” ucapnya dengan suara bergetar.
Informasi awal menyebutkan bahwa bocah tersebut diamankan warga setelah diduga hendak mencuri bebek milik warga sekitar. Aksinya disebut-sebut kepergok langsung saat berusaha mengambil ternak.
Usai diinterogasi di tempat kejadian, bocah itu kemudian dibawa ke Balai Desa Sukasari untuk diselesaikan secara musyawarah.
Namun, yang menjadi sorotan tajam publik bukan hanya soal dugaan pencurian bebek, tapi juga soal perlakuan warga terhadap anak tersebut.
Tindakan mengikat tangan, mengerubungi sambil menginterogasi, serta menyebarkan rekaman wajah anak ke media sosial, dinilai melanggar etika dan prinsip perlindungan anak.
Hingga kini, pihak Kepolisian Sektor Cileungsi belum memberikan keterangan resmi. Namun, tekanan publik terus menguat agar polisi segera turun tangan, tidak hanya mengusut dugaan pencurian ternak, tetapi juga untuk menjamin perlindungan terhadap anak yang terlibat dalam insiden ini.
Kasus bocah diduga mencuri bebek ini menjadi pengingat pentingnya peran semua pihak dalam menjaga hak-hak anak, termasuk ketika mereka terlibat dalam persoalan hukum.
Kasus ini juga menunjukkan pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait perlakuan terhadap anak dalam situasi hukum. Banyak pihak menilai penyebaran wajah bocah di media sosial bisa berdampak serius pada psikologis anak tersebut, dan berpotensi melanggar UU Perlindungan Anak.
Berita Terkait
-
Kemal Palevi Soroti Kasus Siswa Adukan Kepsek ke Orang Tua: Mental Tempe!
-
Viral! Serah Terima Rp 13,2 T, Netizen Malah Salfok, Jaksa Agung Burhanuddin Dikira Mas Adam
-
Wulan Guritno Sentil Haters Soal Tekstur Wajahnya: Kita Juga Manusia
-
Viral! "Halo" Berujung Petaka: Penipuan Suara AI Mengintai Orang Terdekat!
-
Iva Deivanna: Dari Lomba 17-an Hingga Diundang Brownis! Ini Kisah Viralnya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Imbas Keracunan Massal MBG, BGN Tutup 106 Dapur MBG
-
Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke Raksasa Teknologi: Petinggi Google dan HP Diperiksa Kejagung
-
Pemerintah Lanjutkan Proses Pemilihan Gelar Pahlawan Nasional 2025, Masih Ada Nama Soeharto
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Vonis 11 Tahun Penjara untuk Fani, Mahasiswi Pemasok Anak untuk Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar
-
Viral Momen Purbaya Yudhi Sadewa Diduga Dicuekin Menteri Lain Saat Sidang Kabinet
-
Tukang Cukur Mendiang Lukas Enembe Dipanggil KPK, Apa yang Dia Tahu Soal Korupsi Rp1,2 Triliun?
-
Divonis 11 Tahun Penjara, Ini Tampang Stefani, Mahasiswi Pemasok Anak untuk Eks Kapolres Ngada
-
Tak Diperiksa di Kejaksaan Agung, Ini Alasan Nadiem Makarim Diperiksa di Kejari Jakarta Selatan
-
Janji Bongkar Tiang Monorel Mangkrak Tahun Depan, Pramono Colek KPK, Mengapa?