Suara.com - Di tengah sorotan publik atas insiden tragis yang merenggut nyawa dalam Pesta Rakyat Maut, rincian biaya pernikahan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar, akhirnya terungkap.
Angka yang muncul menunjukkan kontras yang tajam antara biaya sewa lokasi acara dengan total santunan yang diberikan kepada keluarga korban.
Pernikahan Maula Akbar dengan Putri Karlina, yang juga putri Wakil Bupati Garut, digelar di Area Pendopo dan Lapangan Alun-alun Garut.
Untuk menggunakan fasilitas milik negara tersebut, pihak keluarga hanya mengeluarkan biaya sewa sebesar Rp 35 juta.
Namun, di sisi lain, mereka harus menanggung biaya santunan yang diduga mencapai Rp 900 juta untuk para korban jiwa dalam acara tersebut.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Garut, Tita, membenarkan bahwa biaya sewa untuk aset Pemerintah Daerah (Pemda) Garut itu telah dilunasi.
Pembayaran dilakukan oleh pihak event organizer (EO) yang ditunjuk oleh keluarga Dedi Mulyadi.
"Sudah dibayar oleh EO-nya, besarannya Rp 35 juta," kata Tita kepada wartawan, dilansir Selasa 22 Juli 2025.
Tita menjelaskan bahwa tarif sewa tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku di Kabupaten Garut untuk penggunaan aset daerah.
Baca Juga: Dibantu Muhammadiyah, Neni Nur Hayati tak Gentar Hadapi Dedi Mulyadi: Ini 7 Faktanya
Angka ini terbilang kecil untuk sebuah acara pernikahan akbar yang dihadiri ribuan orang dan akhirnya memicu kericuhan.
Santunan Korban Diduga Mencapai Rp 900 Juta
Kontras dengan biaya sewa yang relatif minim, Dedi Mulyadi selaku ayah mempelai pria dan penyelenggara hajat harus menanggung beban moral dan finansial yang jauh lebih besar.
Ia berkomitmen memberikan santunan kepada sembilan korban tewas dalam insiden desak-desakan saat pembagian makanan gratis.
Setiap keluarga korban tewas, termasuk keluarga almarhum Bripka Cecep Saeful Bahri, anggota polisi yang gugur saat bertugas, menerima santunan sebesar Rp 100 juta.
Dengan demikian, total dana santunan yang dikeluarkan mencapai Rp900 juta.
Tag
Berita Terkait
-
Dibantu Muhammadiyah, Neni Nur Hayati tak Gentar Hadapi Dedi Mulyadi: Ini 7 Faktanya
-
Beda Sikap dengan Dedi Mulyadi, Wali Kota Bandung Tak Larang Study Tour, Asal..
-
Hersubeno Arief Sebut Dedi Mulyadi 'Buang Badan', KDM Balas Menohok
-
Curhatan Putri Karlina Usai Pernikahannya Memakan Korban Jiwa: Takdir Tak Selamanya Baik
-
Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Puluhan Bus Demo di Gedung Sate
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Lapor Polisi soal Chat WA Misterius, Ini Teror-teror 'Ngeri' Bikin Istri Gus Yazid Trauma
-
Dua Begal Bersenpi Diamuk Massa di Tambora, Warga Ikut Terluka Kena Pantulan Peluru!
-
Sambangi Kantor BPK, Dedi Mulyadi Cek Alur Kas Pemprov Jabar Sudah Benar atau Tidak
-
Ganti Dana Otsus, Walkot Sabang Usul Legalkan Ganja di Aceh: Kalau di Sini Dijual Pasti Laku Keras
-
Sudah Lama Jadi Tersangka, KPK Panggil Sekjen DPR RI Indra Iskandar Kasus Korupsi Rumah Jabatan
-
Dor...! Lepaskan Tembakan saat Diamuk Warga di Tambora, 2 Pelaku Begal Senpi Kritis
-
Krisis Lahan, 11 TPU di Jakarta Ini Masih Terima Pembuatan Makam Baru
-
Dikira Dilempar Batu, Rumah Warga di Cengkareng Jakbar Terkena Peluru Nyasar
-
Menkeu Purbaya Bilang Rugi Simpan di Giro, KDM: Tidak Mungkin Juga Kan Pemda Nyimpan Uang di Kasur
-
Pakar Sebut Wacana Prabowo Prioritaskan Bahasa Portugis di Sekolah Politis: Kepentingan Relasi Aja