Suara.com - Tragedi memilukan di balik kemeriahan pesta rakyat pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menyisakan duka mendalam.
Seorang anggota Bhabinkamtibmas, Bripka Cecep Saeful Bahri, gugur saat bertugas mengamankan acara yang digelar di Garut, Jumat (18/7/2025).
Di tengah kesedihan, terungkap sebuah kisah heroik sesaat sebelum Bripka Cecep menghembuskan napas terakhirnya, diiringi kritik tajam dari keluarga korban terhadap penyelenggaraan acara.
Kisah ini diungkap oleh adik kandung almarhum, Adi Herdiansyah. Dengan nada bergetar menahan sedih, ia membeberkan kronologi dan momen terakhir sang kakak yang menjadi korban dalam insiden yang kemudian dijuluki 'Pesta Rakyat Maut'.
Menurut penuturan Adi, Bripka Cecep yang berdinas di Polsek wilayah Polres Garut mendapat surat perintah untuk turut serta dalam pengamanan pesta pernikahan akbar tersebut.
Acara yang mengusung konsep pesta rakyat dengan agenda makan gratis itu sontak diserbu ribuan warga, yang akhirnya berujung pada kericuhan dan desak-desakan.
Di tengah situasi yang tak terkendali, Bripka Cecep menunjukkan dedikasinya. Ia sigap menolong warga yang terjepit dalam kerumunan.
Aksi mulianya mencapai puncak saat ia berjuang menyelamatkan seorang anak gadis yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP.
Nahas, tindakan heroik itu menjadi pengorbanan terakhirnya. Bripka Cecep meninggal dunia diduga kuat akibat kelelahan ekstrem setelah berjibaku menyelamatkan nyawa di tengah lautan manusia.
"Teman saya kebetulan berada di tempat kejadian, (katanya) dia (Bripka Cecep) menolong seorang anak gadis, kelas 7 SMP. Almarhum kelelahan mungkin sudah menolong anak itu. Tuhan berkehendak lain," ungkap Adi Herdiansyah, seperti dikutip dari tayangan Youtube tv one news, Selasa 22 Juli 2025.
Baca Juga: Kontras Biaya Nikah Anak Dedi Mulyadi, Dari Sewa Aset Negara Hingga Santunan Untuk Korban Tewas
Atas musibah yang menimpa kakaknya, Adi Herdiansyah menegaskan bahwa pihak keluarga telah ikhlas. Ia juga menyatakan tidak menyalahkan keluarga penyelenggara hajat, yakni keluarga besar Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut.
Namun, sorotan dan kritik tajam justru diarahkan kepada pihak event organizer (EO) yang bertanggung jawab atas teknis pelaksanaan acara.
Menurut Adi, persiapan EO sangat tidak matang dan gagal mengantisipasi potensi kekacauan dari acara berskala besar yang mengundang massa.
"Sprint untuk pesta rakyat. Kita dan keluarga tidak menyalahkan adanya pesta rakyat. Cuma di sisi lain, biar ke depannya tidak terjadi ada korban, di EO harus benar-benar ada persiapan. Jadi plan A, plan B, sampai C sampai Z itu harus ada," tegas Adi.
Pernyataan ini menggarisbawahi kegagalan manajemen keramaian (crowd management) dan perencanaan kontingensi yang seharusnya menjadi standar utama dalam setiap acara publik. Keluarga berharap tragedi ini menjadi pelajaran pahit agar tidak ada lagi korban jiwa akibat kelalaian dalam perencanaan sebuah acara.
Tag
Berita Terkait
-
Kontras Biaya Nikah Anak Dedi Mulyadi, Dari Sewa Aset Negara Hingga Santunan Untuk Korban Tewas
-
Dibantu Muhammadiyah, Neni Nur Hayati tak Gentar Hadapi Dedi Mulyadi: Ini 7 Faktanya
-
Beda Sikap dengan Dedi Mulyadi, Wali Kota Bandung Tak Larang Study Tour, Asal..
-
Hersubeno Arief Sebut Dedi Mulyadi 'Buang Badan', KDM Balas Menohok
-
Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Puluhan Bus Demo di Gedung Sate
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!