Suara.com - Pakar Telematika, Roy Suryo beberkan dokumen pembanding baru untuk kasus dugaan ijazah Palsu milik Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Roy Suryo mengaku sudah ada ditangannya semua dokumen yang siap dijadikan untuk pembanding tersebut.
Menurut penjelasan Roy, dokumen tersebut dikumpulkan di 2 tempat, yakni di tempatnya dan di tempat Dokter Tifa.
“Ada 2 tempat untuk mengumpulkan (dokumen pembanding) itu, di tempat saya dan ditempatnya Dokter Tifa,” jelas Roy, dikutip dari youtube Refly Harun, Selasa (22/7/25).
Roy kemudian menjelaskan jika dokumen yang sudah terkumpul tersebut diantaranya ada 10 ijazah dan kelengkapannya.
“Total dari semua dokumen itu, sekarang sudah ada lebih dari 10 (Ijazah) dan kelengkapannya,” ujarnya.
Ijazah-ijazah sebanyak 10 milik alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dikumpulkan tersebut adalah 7 dari Fakultas Kehutanan.
“10 Ijazah lebih, yang Kehutanan itu kalau nggak salah ada 7 atau 8. Kemudian yang 2 itu dari Fakultas lain,” jelasnya.
Tak hanya 10 dokumen saja, Roy mengaku bahwa masih ada bukti-bukti baru lagi yang dikumpulkan.
Baca Juga: Jokowi Dinilai Terlalu 'Pede': Dulu Banyak Partai Melamar, Kini Cuma Tersedia PSI
Pihaknya bahkan rela terbang langsung ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menerima bukti-bukti yang akan diserahkan langsung oleh pemiliknya tersebut.
“Besok pagi saya akan terbang ke Jogja ketemu dengan beberapa tokoh Masyarakat, ada sesuatu yang akan kami bahas. Disitu kami juga akan menerima lagi bukti-bukti yang mereka ingin menyerahkan secara langsung,” urainya.
Roy Suryo menjelaskan bahwa bukti-bukti yang banyak diterima ini adalah dokumen di tahun kelulusan 78 hingga 80.
“Karena kebanyakan lulusan UGM itukan banyak yang masih di Jogja. Rata-rata mereka itu lulusan 78,79 dan 80,” sebutnya.
Tak hanya sekedar koar-koar soal dokumen pembanding saja, Roy juga memastikan jika dokumen pembanding yang ada ditangannya itu benar-benar otentik.
“Ijazah (Pembanding) yang sudah ditangan saya dan Dokter Tifa itu bisa saya pastikan otentik,” jelasnya.
Roy menyebut, ijazah yang akan digunakan sebagai pembanding itu terbukti asli karena dibuktikan dengan beberapa pengamannya.
“Otentiknya itu karena diserahkan pemiliknya langsung, dan itu benar-benar ditahun lulusannya. Kemudian kita buktikan dengan beberapa pengamannya, udah kita scan, dari scan itukan bisa dilihat teksturnya, jadi ini bukan pakai perasaan,” jelasnya.
Rupanya tak hanya dokumen berupa ijazah saja, Roy juga mendapatkan banyak dokumen lainnya.
Diantaranya seperti dokumen skripsi, Kumpulan kartu mahasiswa hingga kartu untuk KKN. Semua dokumen tersebut dapat menjadi pendukung dokumen pembanding.
“Bukan hanya ijazah, ada juga skripsi, ada juga mereka yang mengumpulkan kartu mahasiswa dari tahun ke tahun. Ada juga mereka yang ngumpulin kartu Ketika berangkat KKN,” jelasnya.
“Jadi ini kita kumpulkan yang dari Kehutanan, lulusan 86 dan 84 ada kita coba untuk perbandingan. Tapi kita fokuskan lulusan 85, tapi bukan semuanya masuk tahun 80, karena dijaman itu bisa disebut otak dewa,” sambungnya.
Sebelumnya, Roy Suryo Cs mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengajukan permohonan gelar perkara khusus.
Kuasa Hukum Roy Suryo, Ahmad Khozinudin mengungkapkan bahwa agenda ke Polda Metro Jaya yaitu menyerahkan surat ke Kabag Wassidik dan Dirreskrimum.
Surat tersebut berisi tentang permintaan dan permohonannya untuk dilakukan gelar perkara khusus.
Khozin juga meminta agar Jokowi bisa segera diperiksa secara langsung di Polda Metro Jaya sebagai pelapor.
Pihaknya turut meminta agar ijazah milik Jokowi bisa disita oleh pihak Polda Metro Jaya untuk kepentingan pembuktian dalam laporan di Polda Metro Jaya.
“Sekaligus permintaan agar ijazah yang katanya asli milik saudara Jokowi disita. Karena dalam tahapan prosedur, untuk membuktikan pencemaran dan fitnah, ijazah itu harus dites laboratorium forensik lagi berdasarkan laporan yang dilaporkan saudara Jokowi,” ujarnya.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik