Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto menyerahkan lahan seluas 90.000 hektare di Aceh untuk kawasan perlindungan gajah.
Hal itu disampaikan Prabowo ketika menghadiri penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025) kemarin.
Menanggapi hal ini, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM Wisnu Nurcahyo, penyerahan lahan untuk konservasi gajah merupakan langkah yang luar biasa.
Terlepas dari jumlah luasan lahan yang akan digunakan.
Namun ada hal yang kemudian perlu diingat terkait konservasi khususnya gajah.
Terlebih mengenai efektivitas konservasi yang tetap bergantung pada kepastian status lahan dan kesesuaian habitat.
"Kalau ingin dibuat seperti taman nasional akan lebih bagus. Tapi tantangan terbesarnya memang status lahan yang sering tumpang tindih dengan kebun sawit, tambang, dan permukiman masyarakat," kata Wisnu, pada Selasa (22/7/2025).
Disampaikan Wisnu, konservasi gajah yang ideal harus meliputi habibat asli dari hewan tersebut.
Termasuk wilayah yang masih menyediakan pakan dan air alami.
Baca Juga: KEK Dipercepat, Pemerintah Satukan Visi Pembangunan Ekonomi Nasional
Bukan di areal bekas perkebunan atau dekat pemukiman. Selain itu, dia menekankan pentingnya melibatkan masyarakat lokal dan LSM dalam proses konservasi, selain dukungan dari organisasi seperti WWF.
"Pemerintah sudah punya Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Gajah, tinggal implementasinya. Itu butuh kolaborasi dan pendanaan dari pemerintah, CSR perusahaan, hingga lembaga donor internasional," paparnya.
Wisnu menyoroti terbatasnya anggaran pemerintah untuk konservasi gajah.
Belum lagi berbicara dengan kondisi dan ancaman kepada para gajah di Indonesia.
Ia menyebut banyak anak gajah mati karena virus EEHV. Sementara gajah dewasa menjadi korban perburuan liar atau jerat.
"Anggaran untuk patroli dan perawatan medis sangat minim. Padahal ini krusial untuk menyelamatkan populasi yang tersisa," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun
-
Ketua Majelis Hakim Heran, PT WKM Pasang Patok di Wilayah IUP Sendiri Malah Dituntut Pidana
-
Setahun Jadi Penyeimbang Pemerintahan Prabowo, Apa Saja yang Disorot PDI Perjuangan?
-
Rencana Soeharto Digelari Pahlawan Nasional, Amnesty: Reformasi Berakhir di Tangan Prabowo
-
Pramono Anung Tegaskan Santri Bukan Sekadar Simbol Religi, tapi Motor Peradaban Jakarta
-
AI 'Bunuh' Media? Investor Kelas Kakap Justru Ungkap Peluang Emas, Ini Syaratnya