Merasa kontribusinya dinafikan di panggung nasional, manajemen PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat memutuskan untuk menggunakan hak mereka sesuai perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani pada 31 Januari 2024.
Dalam surat pemutusan kontrak, dijelaskan bahwa pernyataan Ketua KDMP kepada Presiden menjadi dasar utama penarikan diri.
"Kami PT Perekonomian Sunan Drajat sebagai mitra kerja selama ini telah memberikan banyak kontribusi dalam proses perencanaan, pendirian, pengurusan legalitas, kegiatan operasional, tetapi hal tersebut tidak diakui dalam kegiatan resmi, dan kami putuskan untuk menarik diri," ungkap Gus Anas.
Direktur Sarana dan Prasarana, Mohammad Khomsun, membenarkan bahwa proses penarikan seluruh aset telah dilakukan sejak Rabu, 23 Juli 2025.
"Iya ini kami bersama tim sudah mengambil kembali aset-aset milik PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, yang dikerjasamakan dengan pihak Kopdes Pucangan Montong," tegasnya.
Dalih 'Grogi' di Depan Presiden
Pihak Kepala Desa dan Ketua KDMP Pucangan disebut telah menemui manajemen PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat untuk meminta maaf pasca-insiden.
Alasan yang dikemukakan adalah gugup atau grogi saat berbicara langsung di hadapan Presiden Prabowo.
Namun, pihak mitra menganggap alasan itu tidak kuat.
Baca Juga: Dapat Instruksi Langsung dari Prabowo, Kapolri Kerahkan Tim Buru Mafia Beras Oplosan
"Mereka bicara ke kami nervous gugup, sehingga tidak menyebutkan support kami, tapi anehnya malah menyebutkan support dari BUMN padahal sejatinya itu tidak ada," tutup Khomsun, menyoroti kejanggalan dalam alasan tersebut.
Meski menarik diri dari KDMP Pucangan, Gus Anas menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen penuh untuk mendukung program Koperasi Desa Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto secara umum.
Pihaknya kini akan mengalihkan aset dan fokus pada pendampingan KDMP di titik lain seperti Gresik, Palang, Rangel, dan Baureno di Bojonegoro.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kades Pucangan Santiko dikabarkan akan memberikan klarifikasi resmi, namun belum ada keterangan lebih lanjut yang diterima.
Berita Terkait
-
Dapat Instruksi Langsung dari Prabowo, Kapolri Kerahkan Tim Buru Mafia Beras Oplosan
-
Sinyal Kuat dari Solo: Kode Kakak-Adik dari Prabowo 'Kunci' Posisi PDIP di Luar Pemerintahan?
-
Pesan Menohok Prabowo untuk Perwira Muda : Dulu Kita Lebih Rendah dari Hewan
-
Analis Bongkar 4 Sinyal dari Pertemuan Prabowo-Jokowi di Solo: Isu Pemakzulan Gibran Akan Reda?
-
Prabowo Lantik 2.000 Perwira TNI-Polri di Istana, Ini Daftar Adhi Makayasa
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Indonesia dan Brasil Sepakat Perkuat Kerja Sama Energi
-
Kronologi SKSG-SIL UI Digabung, Panen Protes dari Mahasiswa dan Akademisi
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029