Insting bertahan hidup manusia akan memberontak terhadap rasa sakit dan sesak yang luar biasa. Secara refleks, tangan akan merobek lakban tersebut.
Untuk berhasil melakukan metode sekeji ini pada diri sendiri, seseorang memerlukan sebuah "alat bantu" untuk melumpuhkan kesadaran dan refleksnya terlebih dahulu.
"Maka dia perlu punya alat bantu ya untuk supaya bisa bunuh diri dengan cara afisiasi itu," lanjutnya.
"Nah, alat bantunya apa? Dengan misalnya memakan obat tidur ya sehingga kemudian dia terlena dan ketika terlena dia sudah enggak bisa lagi bernapas mengingat dia sudah menutup jalan nafasnya gitu kan."
Di sinilah analisis Adrianus sampai pada satu pertanyaan kunci yang belum terjawab, yang menjadi titik lemah paling fatal dari keseluruhan teori bunuh diri: Apakah ada obat tidur di lokasi kejadian?
"Tapi apakah lalu benar bahwa yang bersangkutan itu ada obat tidur? Ya, dengan kata lain di sekitar meja korban itu memang ada obat tidur. Kita enggak tahu ya. Ini titik lemahnya ya. Kepolisian belum atau tidak merilis hal itu ya," ungkapnya.
Tanpa adanya bukti penggunaan "alat bantu" seperti obat tidur, skenario bunuh diri dengan metode afiksiasi menjadi sangat tidak masuk akal. Ini adalah mata rantai yang hilang, yang jika tidak ditemukan, akan membuat keseluruhan teori menjadi tidak valid.
"Dengan kata lain, lalu teori bunuh diri juga bukan teori yang kuat ya," pungkas Adrianus.
Sebuah kesimpulan dingin yang menempatkan kembali misteri kematian Arya Daru Pangayunan pada titik nol, menantang penyidik untuk mencari penjelasan lain di luar skenario yang tampaknya paling jelas sekalipun.
Baca Juga: Kriminolog UI: Kondisi TKP Patahkan Teori Pembunuhan Diplomat Arya Daru
Tag
Berita Terkait
-
Kriminolog UI: Kondisi TKP Patahkan Teori Pembunuhan Diplomat Arya Daru
-
Babak Baru Penyelidikan Tewasnya Arya Daru, Antara Bungkamnya Komnas HAM dan Jejak Kunci CCTV
-
Misteri Kematian Diplomat ADP: Kompolnas Ungkap 4 Fakta Baru, Bantah Keras Hasil Autopsi Hoaks
-
Kasus Diplomat Muda Arya Daru: Kompolnas Optimis Terungkap, CCTV Jadi Kunci?
-
Misteri Kresek Hitam Diplomat Muda, Kompolnas: Bukti Penting terkait Kematian Arya Daru
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan
-
CEK FAKTA: Prabowo Minta Rakyat Jarah Rumah Bahlil dan Lainnya?
-
Yusril Kunjungi Tahanan Demo di Polda Metro, Temukan Banyak yang Belum Didampingi Pengacara