Suara.com - Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan kegeramannya terhadap para 'maling' dan pengusaha rakus di Indonesia. Tak main-main, ia bahkan meminta universitas untuk membuka program studi baru bernama 'Serakahnomics' untuk mempelajari mazhab keserakahan tersebut.
Istilah ini ia lontarkan untuk menyindir pihak-pihak yang mencari keuntungan di atas penderitaan rakyat, yang ia juluki sebagai vampir penghisap darah.
Dalam pidato terbarunya di Peringatan Hari Lahir ke-27 PKB, Rabu (23/7/2025), Prabowo mengaku heran dengan fenomena ekonomi di Indonesia yang menurutnya tidak masuk akal.
"Jadi saudara-saudara, ini saya sampai cari-cari mazhab bisnis apa, mazhab ekonomi apa ini? Produsen kelapa sawit terbesar di dunia tapi di negara sendiri minyak goreng hilang," ujar Prabowo.
Saking geramnya, ia melontarkan usulan satir agar para akademisi membuat kajian khusus mengenai fenomena ini.
"Tolong kawan-kawan kita yang di universitas-universitas itu yang pintar-pintar, tolong buka bidang studi serakahnomics," kata Prabowo. "Ini adalah menurut saya kurang ajar!"
Vampir Penghisap Darah Rakyat
Sebelumnya, Prabowo juga sudah menyinggung istilah "Serakahnomics" ini dalam pidatonya di Klaten, Jawa Tengah. Ia menegaskan bahwa yang ia maksud bukanlah pengusaha pada umumnya, melainkan mereka yang rakus dan tidak punya hati.
"Ini sudah bukan pengusaha yang benar, ini bukan bisnis, ini bukan entrepreneurship, ini adalah keserakahan," tegas Prabowo, Senin (21/7/2025).
Baca Juga: Candaan Jodoh Dedi Mulyadi Bikin Prabowo Tertawa, Tapi Akhirnya...
"Jadi ini bukan mazhab ekonomi lagi, ini nggak diajarkan di fakultas-fakultas. Ini saya beri nama serakahnomics," sambungnya.
Prabowo bahkan tanpa ragu menjuluki para pelaku ini sebagai parasit dan vampir.
"Masa tega petani setengah mati, rakyat kita masih banyak yang susah, ada yang mau cari keuntungan di atas penderitaan rakyat. Itu namanya adalah mengisap darah rakyat, itu adalah menurut saya parasit penghisap darah, vampir-vampir ekonomi," cetusnya.
Istilah "Serakahnomics" pertama kali digaungkan Prabowo saat berpidato di Kongres PSI di Solo. Saat itu, ia sudah memberi peringatan keras kepada para maling kekayaan negara.
"Kekayaan kita luar biasa tapi maling-maling pun luar biasa, kalian luar biasa nggak jera-jera, sudah dikasih warning berkali-kali masih aja," kata Prabowo, Minggu (20/7/2025).
Di akhir pidatonya, ia melontarkan ancaman yang mengisyaratkan akan adanya tindakan tegas dari pemerintahannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui