Suara.com - Api yang melahap 86 rumah di Duri Utara, Tambora, memang telah padam. Namun, bagi ratusan korban yang kehilangan segalanya, perjuangan baru saja dimulai.
Ancaman kedua kini datang tanpa wujud api, menyerang kesehatan para pengungsi yang bertahan di tengah puing-puing harapan.
Hingga hari ketiga pascakebakaran, tercatat sudah 83 orang korban terpaksa mendatangi posko kesehatan darurat. Mereka datang dengan berbagai keluhan yang menjadi momok di setiap lokasi bencana.
Petugas Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) DKI Jakarta, M. Akbar, mengungkapkan bahwa keluhan para korban sangat beragam, menunjukkan betapa rentannya kondisi mereka saat ini.
"Hingga hari ketiga ini sudah ada 83 orang yang mengeluhkan sakit," kata Akbar dilansir dari Antara, Rabu 23 Juli 2025.
Penyakit yang paling banyak dikeluhkan antara lain:
- Batuk dan pilek akibat debu dan kondisi tidur yang tidak ideal.
- Diare, yang menjadi ancaman utama karena sanitasi darurat.
- Pusing dan demam.
- Luka sobek akibat menginjak atau terkena puing-puing sisa kebakaran saat mencoba menyelamatkan barang.
"Penanganannya kita konsultasi dulu. Kalau memang perlu diobati, misalnya di hari pertama kan ada beberapa yang luka, kita langsung obatin. Kalau keluhannya kayak batuk atau demam, kita beri resep," ujar Akbar menjelaskan proses penanganan.
Penyakit-penyakit ini muncul bukan tanpa sebab. Kondisi pengungsian yang serba terbatas menjadi pemicu utamanya. Akbar secara khusus menyoroti risiko penyebaran penyakit akibat sanitasi yang buruk.
"Saran umumnya sih untuk lebih menjaga kebersihan. Karena sanitasi kan itu yang paling rawan pascabencana," tegasnya.
Baca Juga: Rp171 Juta Melayang! Kisah Pilu Korban Penipuan Furnitur Online di Tambora
Untuk mengatasi ini, pihak terkait telah berupaya menyediakan akses air bersih. "Akses air di PAM Jaya juga kan di sini sudah ada juga. Jadi untuk sanitasi pengungsian juga sudah diupayakan," kata dia.
Melihat kondisi yang ada, posko kesehatan dipastikan akan terus beroperasi untuk melayani sekitar 100 kepala keluarga (KK) yang terdampak. Petugas kesehatan akan bersiaga penuh hingga masa tanggap darurat bencana dinyatakan berakhir oleh pihak kelurahan.
"Kita siaga sampai masa tanggap darurat berakhir. Biasanya nanti dari Pak Lurah," ucap Akbar.
Berita Terkait
-
Rp171 Juta Melayang! Kisah Pilu Korban Penipuan Furnitur Online di Tambora
-
Kebakaran Hebat di Tambora, 70 Rumah Ludes Terbakar
-
Rano Karno Janji Bangun Kembali Rumah Korban Kebakaran Bukit Duri
-
Viral Aniaya Korban Gegara Dituduh Rebut Pacar, Begini Nasib 3 ABG di Tambora usai Ditangkap Polisi
-
Kobaran Maut di Korea Selatan: 24 Nyawa Melayang, Angin Kencang Perparah Kebakaran
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga