Suara.com - Polemik siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) gagal naik kelas di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), viral di media sosial.
Dalam video tersebut, seorang siswa menangis karena tidak bisa naik kelas lantaran orang tuanya belum membayar buku Lembar Kerja Siswa (LKS) sebesar Rp 350.000.
Peristiwa ini terjadi di MTs Al-Raudhatul Islamiyah, Sungai Kakap. Siswa tersebut seharusnya naik ke kelas IX, namun karena belum mengambil rapor, ia dinyatakan tinggal kelas.
Pihak sekolah sempat mengharuskan pengambilan rapor dilakukan bersamaan dengan pelunasan LKS pada Juni lalu. Video yang diunggah ke media sosial sontak menjadi viral dan memicu reaksi masyarakat.
Tak lama setelah itu, Bupati Kubu Raya Sujiwo turun tangan langsung untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Berikut 6 fakta terbaru dari kasus viral siswa menangis karena belum bayar LKS di Kubu Raya.
1. Video Viral di Media Sosial
Dalam video berdurasi singkat, tampak seorang siswa laki-laki menangis karena tidak bisa naik kelas. Video ini direkam oleh wali kelasnya sendiri dan dikirimkan ke orang tua siswa sebagai bentuk pemberitahuan bahwa rapor belum diambil.
2. Biaya LKS Jadi Pemicu Utama
Orang tua siswa mengaku belum mampu membayar LKS senilai Rp350.000. “Saya tidak datang ke sekolah karena belum bisa bayar buku,” ujar Penikasih, ibu dari siswa tersebut.
3. Bupati Kubu Raya Fasilitasi Mediasi Damai
Bupati Sujiwo langsung datang ke sekolah dan mempertemukan pihak keluarga dengan guru serta pihak sekolah. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan damai.
4. Guru Akui Khilaf dan Minta Maaf
Yanti, wali kelas yang merekam video tersebut, mengaku khilaf dan menyampaikan permohonan maaf. “Saya mohon maaf atas kejadian tersebut, itu hanya kekhilafan saya,” kata Yanti dalam pertemuan tersebut.
5. Orang Tua Murid Harap Tak Terulang Lagi
Berita Terkait
-
Dua Kabupaten Tetapkan Status Darurat Asap, 1.038 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar
-
Buntut Viral Guru Rekam Murid Nunggak LKS, Bupati Kubu Raya Ngamuk Hingga Lunasi Tagihan Semua Siswa
-
Ancam Bunuh Ibu Korban Pakai Parang, Pria di Kubu Raya Tega Setubuhi Tetangganya
-
Geger Guru di Kubu Raya Tahan Rapor Murid Nunggak LKS Rp350 Ribu, Ancam Siswa Turun Kelas
-
Modus Ajak Nikah, Pengasuh Ponpes di Kubu Raya Tega Cabuli Tiga Muridnya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG