Suara.com - Pernah bertanya-tanya bagaimana proses seleksi pejabat tinggi BUMN di balik layar? Said Didu, mantan ketua tim evaluasi pemilihan direksi dan komisaris BUMN, membongkar habis rahasia dapur yang penuh tekanan dan intervensi politik.
Dalam sebuah pengakuan mengejutkan di Podcast Forum Keadilan TV, Said Didu mengungkap betapa brutalnya ia menyaring ribuan calon pejabat demi menjaga profesionalisme di tubuh perusahaan negara.
Salah satu pengakuan paling tajam adalah bagaimana ia memperlakukan CV dari para relawan dan tim sukses (timses) politik.
Saat menjabat di Kementerian BUMN, ia mengaku menerima tumpukan 972 CV dari kelompok tersebut. Namun, alih-alih memberi karpet merah, ia melakukan seleksi tanpa ampun.
Dengan tegas ia menyatakan bahwa sebagian besar CV tersebut "dibuang karena dianggap sampah," dan hanya menyisakan sekitar 50 kandidat yang dianggapnya benar-benar layak untuk dipertimbangkan lebih lanjut. Sebuah langkah berani yang menampar keras praktik bagi-bagi kue kekuasaan.
Cara Sadis Coret Kandidat 'Orang Dalam'
Ketegasan Said Didu tak berhenti di situ. Ia membeberkan salah satu metode "eliminasi" paling efektif yang ia gunakan untuk menyaring hampir 10.000 kandidat selama enam tahun masa tugasnya. Metodenya sederhana namun mematikan bagi para pencari koneksi.
Ia langsung memasukkan kandidat ke daftar hitam jika ketahuan banyak meminta memo dukungan atau menggunakan telepon dari pihak luar untuk melobi. Baginya, itu adalah tanda lemahnya kualitas dan integritas.
"Orang yang paling banyak pakai 'pintu' itu yang pertama kami coret," tegasnya.
Baca Juga: Jepang Pelit Kasih Teknologi, Alasan Pemerintah Lebih Pilih China Kembangkan Industri EV
Ini adalah perang terbuka melawan budaya "orang dalam" atau "kandidat titipan" yang telah lama mengakar.
Tak hanya menolak yang buruk, Said Didu juga proaktif mencari yang terbaik. Ia tak segan menyewa jasa head hunter profesional untuk menjaring talenta-talenta unggul.
Nama besar seperti Ignasius Jonan, yang merevolusi PT KAI, adalah salah satu hasil perburuannya. Ini membuktikan komitmennya untuk mencari pemimpin berdasarkan rekam jejak, bukan kedekatan.
Paksa Tim Sukses SBY-JK Mundur
Puncak dari ketegasannya adalah saat ia berani berhadapan langsung dengan lingkaran kekuasaan. Said Didu menceritakan momen ketika ia meminta seorang komisaris BUMN yang juga menjadi bagian dari tim sukses SBY-JK untuk memilih.
Ia tidak memberi toleransi rangkap jabatan yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Dengan berani, ia bahkan sudah menyiapkan surat pengunduran diri untuk ditandatangani sang komisaris.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
Terkini
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon