Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung telah memberlakukan kebijakan pembukaan sejumlah taman kota selama 24 jam. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya memperluas akses publik terhadap ruang terbuka hijau, sekaligus mendorong aktivitas warga di ruang-ruang publik yang aman dan nyaman.
Penerapannya dilakukan secara bertahap di sejumlah taman besar yang telah dilengkapi dengan penerangan, sistem keamanan, dan pengawasan petugas. Taman-taman tersebut, antara lain Taman Menteng dan Taman Lapangan Banteng di Jakarta Pusat, serta Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Literasi Martha Tiahahu di Jakarta Selatan.
“Peresmian lima taman yang dibuka 24 jam ini dilakukan untuk mendukung fungsi ruang terbuka hijau sebagai taman yang inklusif bagi warga, dengan tetap memperhatikan fungsi ekologisnya," ujar Pramono.
Pramono sendiri sudah beberapa kali mengunjungi Taman Lapangan Banteng yang kini dibuka 24 jam. Ia menyebut antusias warga menyambut kebijakan ini sangat tinggi karena banyak komunitas yang memanfaatkannya.
"Tadi saya bertemu dengan komunitas sepeda malam, komunitas reptil, komunitas kucing dan anjing, komunitas pencinta taman malam, komunitas yoga, dan sebagainya,” ujarnya.
Langkah ini disebut Pramono sebagai bagian dari visi menjadikan Jakarta sebagai kota yang inklusif, sehat, dan ramah bagi semua kalangan.
Dengan dibukanya taman kota tanpa batasan waktu, masyarakat kini bisa memanfaatkan fasilitas umum ini untuk berolahraga, bersantai, atau sekadar melepas penat di luar jam kerja.
"Cocoknya memang taman itu sampai malam. Apalagi kalau taman yang bagus-bagus gitu ya. Kayak Lapangan Banteng, Menteng," ujar karyawan swasta bernama Dea (28).
Dea menilai banyak aktivitas yang bisa dilakukan di taman saat malam hari. Apalagi, kebanyakan warga Jakarta di pusat kota juga masih sibuk bekerja hingga sore hari.
Baca Juga: Warga Tesso Nilo Resah Terancam 'Diusir', Muncul Wacana Relokasi ke Pulau Mendol
"Kalau saya sama teman biasanya kan pulang kantor paling mau nongkrong ke kafe atau mal gitu ya. Kadang bosan juga. Sekarang bisa jadi opsi lah taman di malam hari," jelasnya.
Wakil Ketua DPRD DKI, Wibi Andrino turut mendukung kebijakan pembukaan taman 24 jam. Ia berharap Pemprov DKI memperluas kebijakan ini ke taman lainnya.
"Saya melihat kebijakan ini sebagai langkah positif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta. Dengan dibukanya taman-taman ini selama 24 jam, warga memiliki lebih banyak kesempatan untuk bersosialisasi, dan menikmati ruang terbuka di tengah kesibukan kota," ujarnya.
Meski demikian, Wibi menekankan agar Pemprov DKI memastikan keamanan pada taman yang beroperasi 24 jam.
"Penting untuk memastikan bahwa operasional taman selama 24 jam ini disertai dengan pengawasan yang memadai. Semoga taman-taman ini menjadi ruang publik yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Distamhut DKI Jakarta, Ivan Murcahyo mengatakan, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah untuk memperkuat sistem pengawasan, demi menjaga fungsi taman sebagai ruang publik yang aman dan nyaman untuk masyarakat.
“Saat ini kami berupaya meningkatkan pengawasan di taman-taman yang beroperasi selama 24 jam, khususnya di Taman Langsat dan Taman Ayodya. Ini bentuk komitmen dalam menjaga ketertiban dan mencegah potensi tindakan yang mengganggu keamanan dan kenyamanan di taman-taman tersebut,” kata Ivan.
Ia menyampaikan, pengawasan dilakukan melalui lima langkah utama. Pertama, pemasangan 35 titik CCTV yang dipantau langsung dari posko keamanan taman. Kemudian, penambahan jadwal patroli oleh petugas pengamanan internal yang berkeliling area taman secara berkala. Pihaknya juga telah menambah jumlah personel keamanan, khususnya untuk sif malam.
“Dari semula empat orang, sekarang menjadi delapan orang di malam hari,” pungkas Ivan. ***
Berita Terkait
-
Warga Tesso Nilo Resah Terancam 'Diusir', Muncul Wacana Relokasi ke Pulau Mendol
-
Jukir Liar di Sekitar Bundaran HI Patok Harga 'Gila', Gubernur Pramono Anung Geram: Saya Turunkan...
-
Nasib Revitalisasi Ragunan: Anggaran Masih Misteri, Proyek Raksasa Ini Baru di Atas Kertas
-
LRT Jakarta Mau Diperpanjang sampai Dukuh Atas, Pramono: Perlu Biaya Rp2 Triliun
-
Koperasi Merah Putih Jakarta Siap, Kenapa Operasional Penuh Baru Dimulai Oktober 2025?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Dinilai Sakiti Hati Rakyat, PDIP Didesak Copot Deddy Sitorus dan Lasarus dari DPR
-
Belanda Larang Dua Menteri Israel Masuk Zona Schengen
-
Nasib WNI di Tengah Kerusuhan Nepal yang Memanas, Ini Penjelasan Kemlu
-
6 Poin Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Dasco, Salah Satunya 'Era Baru DPR'
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng