Suara.com - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dengan tegas menyampaikan maksud pemerintahannya untuk mengevakuasi anak-anak Gaza yang membutuhkan penanganan medis mendesak.
"Inggris akan mengerahkan segala daya upaya untuk mendapatkan makanan dan dukungan penyelamatan nyawa bagi warga Palestina, dan kami akan mengevakuasi anak-anak yang membutuhkan bantuan medis mendesak," tulis Starmer di X, dilansir dari laman Antara, Sabtu (26/7/2025).
Dirinya pun menegaskan kembali bahwa mereka akan membawa anak-anak tersebut ke Inggris untuk mendapatkan perawatan medis khusus.
Ia menyebut "pemandangan mengerikan" di Gaza "tidak pernah berhenti" sambil menekankan bahwa menghambat pemberian bantuan kepada anak-anak dan bayi "sama sekali tidak dapat dibenarkan."
"Ini adalah bencana kemanusiaan, dan ini harus berakhir," tegas Starmer.
"Setelah mengetahui bahwa Israel baru akan mengizinkan negara-negara untuk mengirim bantuan ke Gaza lewat udara yang datang 'terlambat sekali,' dia memastikan bahwa Inggris akan melakukan segalanya untuk mendapatkan bantuan sambil bekerja sama dengan pihak berwenang di Yordania."
Secara global, dia menambahkan, bersama sekutu-sekutu terdekat kita, dirinya sedang mengupayakan jalur menuju perdamaian di kawasan ini, dengan fokus pada solusi praktis yang akan membawa perubahan nyata bagi kehidupan rakyat Palestina.
"Jalur tersebut akan menetapkan langkah nyata mengubah gencatan senjata yang sangat dibutuhkan menjadi perdamaian abadi. Pengakuan negara Palestina harus menjadi salah satu langkah tersebut," tambah Starmer.
Ia memastikan kembali bahwa 'sikap tegasnya' mengakui negara Palestina, tetapi menekankan kembali bahwa keputusan tersebut harus menjadi bagian dari rencana yang lebih besar yang mengarah pada solusi dua negara dan keamanan jangka panjang di kawasan tersebut.
Baca Juga: CEK FAKTA: TNI Dituding Eksekusi 20 Tentara Israel dan AS di Gaza Selatan
"Itulah cara untuk memastikan bahwa pengakuan tersebut merupakan alat yang berdampak maksimal untuk meningkatkan kehidupan mereka yang menderita, dan itu harus selalu menjadi tujuan akhir kita," tambah Starmer.
"Harus ada koalisi internasional yang mendukung rencana untuk mengakhiri penderitaan (rakyat Palestina) dalam jangka Panjang," pungkasnya.
Berita Terkait
-
PM Anwar Ibrahim Kecam Israel: Tindakan Genosida di Gaza Tak Bisa Dimaafkan
-
Israel Serang Tenda Pengungsi di Jalur Gaza, Puluhan Warga Tewas
-
Netanyahu Curhat RS Israel Dirudal Iran, Erdogan: Kalian Mengebom 35 RS Gaza Palestina!
-
Presiden Prabowo dan Wong Bersatu Serukan Gencatan Senjata di Gaza dan Perang Iran-Israel
-
Pusat Bantuan AS-Israel di Gaza Palestina Jadi 'Jebakan Pembantaian' Warga Sipil
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri