Suara.com - Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro sebelumnya menyatakan bahwa ijazah yang dimiliki oleh mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi adalah asli. Pernyataan tersebut disampaikan pada Mei 2025.
Kala itu, Bareskrim Polri memeriksa ijazah SMA dan S1 milik Jokowi melalui penyidik. Penyidik juga telah mendapatkan fakta bahwa Jokowi memenuhi syarat kelulusan di Fakultas Kehutanan UGM. Djuhandhani menyebut bahwa penyidik telah mendapatkan dokumen asli ijazah Jokowi.
"Telah diuji secara laboratoris dengan pembanding tiga rekan mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM," katanya.
Namun, kini ijazah milik Jokowi kembali disita oleh penyidik ketika Presiden Republik Indonesia ke-7 tersebut datang ke Polresta Solo.
Sebagaimana diketahui, Polda Metro Jaya secara resmi telah menyita ijazah asli SMA dan Sarjana milik Jokowi untuk dilakukan pengujian ilmiah di laboratorium forensik. Penyitaan ijazah ini juga dilakukan kepada lima teman SMA Jokowi.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, penyitaan ini bukan sekadar formalitas. Kedua dokumen asli tersebut akan 'dibedah' secara ilmiah untuk membuktikan keasliannya.
"(Penyitaan ijazah) untuk kepentingan pemeriksaan atau pengujian di laboratorium forensik dalam tahap penyidikan," ujarnya.
Penyitaan ijazah Jokowi tersebut kemudian menjadi perhatian dokter Tifa, salah satu tokoh publik yang juga alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) dan kerap mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi.
Melalui cuitan di akun X miliknya, pemilik nama asli Tifauzia Tyassuma tersebut merasa heran mengapa laboratorium forensik (labfor) memeriksa kembali ijazah Jokowi. Pasalnya, Bareskrim Polri telah melakukan hal serupa pada Mei lalu.
Baca Juga: Tetap Yakin Ijazah Palsu, Roy Suryo Sindir Jokowi Ikut Reuni UGM: Bukan Alumnus, Bajunya Beda!
"Mengapa labfor memeriksa ijazah Jokowi lagi? Berarti pemeriksaan labfor yang sudah dilaporkan Bareskrim tanggal 22 Mei 2025 terhadap ijazah itu salah? Tidak akurat?" tulis dokter Tifa.
Ia juga menyoroti pembanding yang digunakan oleh pihak penyidik dan menduga jika hasil yang diberikan pun tak akan jauh berbeda dari milik Bareskrim Polri.
"Apakah pembandingnya masih ijazah yang itu-itu saja? Kalau iya, percuma saja! Nanti Bareskrim akan lagi-lagi mengumumkan ijazah itu identik," imbuhnya.
Dokter Tifa menantang agar labfor memberikan izin kepada Roy Suryo dan Rismon Sianipar agar keduanya juga diperbolehkan memeriksa ijazah yang disita.
"Jika negara ini memang menginginkan keadilan ditegakkan dan kebenaran dijunjung, maka labfor harus juga bersedia agar ijazah itu diperiksa oleh pakar digital forensik dan telematika paling terkemuka di Indonesia, yaitu doktor Roy Suryo dan doktor Rismon Hasiholan Sianipar," sambung dokter Tifa.
Rekam jejak keduanya yang membuat dokter Tifa merasa yakin bahwa baik Roy Suryo dan Rismon Sianipar pun harus dilibatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing
-
Pesan Menag Nasaruddin di Hakordia 2025: ASN Kemenag Ibarat Air Putih, Tercemar Sedikit Rusak Semua
-
Bela Laras Faizati, 4 Sosok Ini Ajukan Diri Jadi Amicus Ciriae: Unggahan Empati Bukan Kejahatan!
-
Mendagri Instruksikan Pemda Evaluasi Kelayakan Bangunan Gedung Bertingkat
-
Kader Jadi Tersangka KPK, Golkar Tak Mau Gegabah: Tunggu Status Terdakwa Dulu
-
Mendagri Ingatkan Pemda Siaga Hadapi Nataru dan Potensi Bencana