Suara.com - Setelah Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dibubarkan, upaya pemulihan lahan gambut di Indonesia kini dilakukan lewat kolaborasi lintas kementerian, lembaga, sektor swasta, hingga masyarakat lokal.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menekankan bahwa model kerja kolektif ini menjadi cara paling efektif dalam menangani kerusakan ekosistem gambut, terutama karena lebih dari 80% dari total lahan terbakar sepanjang tahun ini adalah gambut.
“Keroyokan. Jadi Kementerian Lingkungan Hidup terlibat, BMKG terlibat, Kementerian Kehutanan juga terlibat,” ujarnya, sambil menyebut bahwa sinergi ini terbukti menurunkan angka kebakaran.
Restorasi juga mencakup upaya pencegahan melalui modifikasi cuaca (OMC), untuk menjaga kelembaban tanah gambut sebelum musim kering tiba. Pemerintah memanfaatkan data dari BMKG dan BNPB untuk memetakan lokasi rawan dan menentukan kapan hujan buatan perlu dilakukan.
Raja Juli menyebut pendekatan gotong royong ini sebagai kekuatan khas Indonesia yang tidak bisa ditiru begitu saja oleh negara maju.
“Kita punya Masyarakat Peduli Api di setiap daerah yang selalu siaga membantu,” katanya.
Dengan strategi kolektif dan data yang kuat, pemerintah berharap dapat mengubah cara penanganan kebakaran gambut dari reaktif menjadi proaktif, sekaligus menginspirasi kerja bersama lintas sektor demi menjaga ekosistem yang vital ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Parade 11 Purnawirawan Jenderal di Kantor Mahfud MD, Sinyal Darurat Selamatkan Polri?
-
Viral Kepergok Party, Beasiswa KIP-K Mahasiswi UNS Resmi Dicabut
-
Pemprov DKI Sulit Penuhi Subsidi Transjakarta Setelah DBH Dipangkas Pusat, Kini Tarifnya Bakal Naik