Suara.com - Fenomena truk "sound horeg" yang memekakkan telinga dan membahayakan di jalan raya ternyata menjadi tantangan besar yang sulit diatasi, bahkan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Sejatinya, bukan karena tak ada aturan, namun masalahnya lebih mendasar dan menyentuh akar kepemilikan kendaraan tersebut.
Penyelidik Senior KNKT, Ahmad Wildan, blak-blakan mengungkap kesulitan utama dalam menindak wabah modifikasi audio ekstrem ini.
Menurutnya, 'tembok' penghalang terbesar adalah ketika berhadapan dengan truk yang dimiliki oleh perorangan, bukan perusahaan transportasi besar.
“Sosialisasi pengetahuan tentang bahaya ini yang agak sulit ketika kita menemukan truk-truk (milik) individual, sehingga menyentuhnya sulit, kalau ke perusahaan itu mudah, kita mulai dari manajemen, selesai,” ujar Wildan saat ditemui di sela-sela GIIAS 2025, ICE BSD City, Tangerang, sebagaimana dilansir Antara, Senin (28/7/2025).
Pendekatan yang efektif untuk truk Over Dimension Over Loading (ODOL) milik perusahaan, misalnya, tidak bisa diterapkan pada kasus sound horeg. Menindak perusahaan jauh lebih mudah karena ada struktur manajemen yang bisa diajak bekerja sama dan bertanggung jawab.
Sementara itu, menyentuh pemilik perorangan satu per satu menjadi pekerjaan rumah yang luar biasa rumit.
“Kami sedang mencari jalan keluar dan cara pendekatannya,” tambah Wildan.
Bahkan, menurutnya, mendekati mereka melalui asosiasi terkait pun dirasa kurang efektif karena asosiasi tidak memiliki kekuatan untuk mengontrol atau memberikan sanksi tegas kepada anggotanya yang bandel.
Baca Juga: Suara Sound Horeg Disebut Capai 135 Desibel, Apa Bahayanya Terhadap Telinga?
Bahaya Tersembunyi di Balik Instalasi Sembarangan
Lebih dari sekadar polusi suara, KNKT menyoroti bahaya nyata yang mengintai dari proses instalasi sound system itu sendiri. Wildan menegaskan, banyak pemilik truk perorangan yang melakukan modifikasi tanpa pemahaman standar otomotif yang benar, menciptakan bom waktu di jalanan.
“Hal yang paling berbahaya adalah proses instalasinya. Mereka tidak memahami otomotif standar, menggunakan material yang tidak standar, instalasinya juga tidak standar. Sumber listriknya juga jumper sembarangan,” kata Wildan.
Praktik instalasi yang serampangan ini memicu berbagai risiko fatal, di antaranya:
Risiko Kebakaran: Penggunaan kabel dan material non-standar serta pemasangan jumper listrik secara sembarangan sangat rentan menyebabkan korsleting, yang bisa memicu kebakaran hebat pada truk.
Kerusakan Sistem Kelistrikan: Modifikasi kelistrikan yang asal-asalan dapat merusak sistem vital kendaraan, berpotensi membuat komponen penting seperti rem atau lampu mendadak tidak berfungsi.
Hilang Keseimbangan: Penambahan perangkat audio yang sangat berat tanpa perhitungan dapat mengubah distribusi bobot kendaraan secara drastis. Hal ini sangat memengaruhi kestabilan dan pengendalian truk, terutama saat melaju kencang atau bermanuver, sehingga membuatnya rawan terguling atau mengalami kecelakaan.
Berita Terkait
-
Suara Sound Horeg Disebut Capai 135 Desibel, Apa Bahayanya Terhadap Telinga?
-
Mengenal Faskho Sengox, 'Mbah Buyut' Sound Horeg yang Melegenda Jauh Sebelum Edi Sound Viral
-
Siapa Riswanda Mahardika? Peracik Musik Jedag-Jedug Sound Horeg Selain Edi Sound
-
Berapa Minimal Speaker untuk Getarkan Bangunan? Ini Rahasia Kekuatan Sound Horeg
-
Punya Nilai Pasar Capai Rp4 Miliar, Berapa Harga Sound Horeg Milik DedikSetiawan?
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada