Suara.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) membuat gebrakan besar dengan menandatangani kontrak pembelian 48 unit pesawat tempur generasi baru KAAN dari Turki.
Langkah strategis ini disebut sebagai upaya serius untuk memperkuat pertahanan dan menjaga setiap jengkal kedaulatan negara dari ancaman eksternal.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Syadzily, menegaskan bahwa pembelian armada tempur ini merupakan realisasi dari visi pertahanan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, penguatan alutsista adalah agenda prioritas untuk memastikan Indonesia disegani.
“Pesawat yang dipesan atau dibeli dari negara-negara sahabat itu harus dilihat dari upaya kita untuk menjaga kedaulatan negara kita,” kata Ace saat ditemui di Kantor Lemhannas, Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (29/7/2025).
“Kita tahu bahwa Bapak Presiden memiliki perhatian serius terhadap upaya kita untuk memperkuat ketahanan dan pertahanan kedaulatan negara kita dan memastikan bahwa tidak ada sejengkal pun dari tanah air Indonesia yang bisa direbut oleh negara lain atau kekuatan lain,” tambah Ace.
Penandatanganan kontrak bersejarah ini dilakukan dalam pameran pertahanan internasional (IDEF) 2025 di Istanbul, Turki, pada Sabtu (26/7). Kesepakatan ini bukan hanya soal pembelian pesawat, tetapi juga mencakup kerja sama pengembangan industri pertahanan dalam negeri.
"Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Government-to-Government (G2G) yang telah ditandatangani sebelumnya pada 11 Juni 2025," kata Kepala Biro Infohan Sekretariat Jenderal Kemhan, Brigadir Jenderal Frega Wenas Inkiriwang.
Ia menambahkan, kerja sama ini akan sangat menguntungkan Indonesia.
"Basis industri lokal yang akan dibentuk di Indonesia diharapkan menjadi bukti nyata dari kemitraan yang saling menguntungkan dan berlandaskan pada persahabatan," kata Frega.
Baca Juga: Mau Bikin Jet Tempur, Boeing Kasih Bonus Rp81 Juta untuk Karyawan
Namun, di tengah euforia modernisasi alutsista ini, muncul satu pertanyaan besar yang belum terjawab. Pihak Kemhan hingga kini belum memberikan penjelasan detail mengenai kapan kontrak efektif akan mulai berjalan, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan hingga pengiriman 48 jet tempur canggih tersebut ke Indonesia.
Tag
Berita Terkait
-
Mau Bikin Jet Tempur, Boeing Kasih Bonus Rp81 Juta untuk Karyawan
-
Detik-Detik Mencekam: Jet Tempur Bangladesh Hancurkan Sekolah, Puluhan Nyawa Melayang!
-
Gaya Gibran di Lemhannas Diapresiasi Pengamat Intelijen: Dia Hormati Para Senior
-
Soal Retret Sekda, Lemhannas Tunggu Koordinasi dari Kemendagri
-
Lemhannas Bakal Kaji Dampak Pemisahan Pemilu dan Pilkada terhadap Demokrasi
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota