Suara.com - Suhu politik mendadak memanas setelah isu dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali digulirkan, kali ini dengan menyeret nama "Partai Biru".
Di tengah situasi yang rawan adu domba, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tampil ke depan.
Bukan dengan nada konfrontatif, putra bungsu Jokowi ini justru memainkan peran sebagai juru damai.
Ia melancarkan setidaknya empat "jurus" atau manuver politik untuk mendinginkan tensi dan menegaskan bahwa hubungan keluarganya dengan dinasti politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baik-baik saja.
Berikut adalah 4 jurus damai yang dimainkan Kaesang:
1. Mengungkap 'Kartu AS' Kunjungan Gibran Jenguk SBY di RS
Ini adalah manuver paling kuat untuk membantah adanya keretakan. Kaesang mengungkap sebuah gestur personal yang terjadi di balik layar: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ternyata sudah menjenguk SBY yang dirawat di RSPAD.
"Kita semua harus tahu hubungan kami dengan keluarganya Bapak SBY sangat baik, kemarin juga Pak Wapres (Gibran Rakabuming Raka) juga bertemu dengan beliau menjenguk di RSPAD," kata Kaesang, dilansir dari Antara.
Langkah ini seolah menjadi "kartu as" yang membuktikan bahwa di level personal, hubungan kedua keluarga tetap hangat, bertolak belakang dengan narasi konflik yang coba dibangun di ruang publik.
Baca Juga: Sebut Dua Nama Tokoh Ini, Kaesang Tepis Isu 'Perang Dingin' di Balik Serangan Ijazah Palsu Jokowi
2. Membuka Jalur Diplomasi Baru Rencana Bertemu AHY
Kaesang tidak hanya berbicara tentang masa lalu, tapi juga menatap ke depan. Ia secara proaktif mengumumkan rencananya untuk bertemu langsung dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Saya pun juga ingin berencana ketemu dengan Pak Ketum Demokrat, Mas AHY," ungkapnya.
Ini adalah sinyal jelas bahwa ia ingin memastikan komunikasi di level pimpinan partai berjalan lancar dan tidak ada misinformasi yang bisa memperkeruh suasana. Ini adalah langkah diplomasi preventif.
3. Menegaskan Narasi Persatuan 'Semuanya untuk Bangsa'
Untuk membingkai semua manuvernya, Kaesang mengeluarkan sebuah pernyataan pamungkas yang menyejukkan. Ia menegaskan bahwa semua langkah yang diambil adalah demi kepentingan yang lebih besar, bukan untuk pertarungan politik semata.
Tag
Berita Terkait
-
Sebut Dua Nama Tokoh Ini, Kaesang Tepis Isu 'Perang Dingin' di Balik Serangan Ijazah Palsu Jokowi
-
Teka-Teki 'J' dari Kaesang di Pucuk PSI
-
Gaya Jokowi di Reuni UGM Disorot Roy Suryo: Nggak Berani Pakai Kaos Biru, Masih Shock Jadi Pejabat
-
Balai Kota Jakarta Jadi Studio Dadakan: SBY Dampingi Pelukis Jerman Ciptakan Karya Seni Ikonik
-
SBY Comeback Usai Sakit, Boyong Pelukis Top Jerman untuk Abadikan Monas dari Puncak Balai Kota
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra