Suara.com - Ada pemandangan yang tak biasa di Kejaksaan Negeri Sukabumi. Di saat tersangka lain menunduk lesu, Heni Mulyani, Kepala Desa (Kades) Cikujang, justru menebar senyum lebar ke arah kamera wartawan. Padahal, ia baru saja resmi ditahan dan mengenakan rompi oranye atas dugaan korupsi dana desa senilai setengah miliar rupiah.
Momen penahanan Heni pada Senin (28/7/2025) itu sontak menyita perhatian. Perempuan yang akrab disapa "Mamih Heni" ini tampak santai dan tanpa beban saat digiring untuk dibawa ke Lapas Wanita di Bandung, tempat ia akan mendekam selama 20 hari ke depan.
"Untuk tersangka, kita bawa ke Lapas Wanita di Bandung. Pelaku terancam Pasal 2 dan 3 yang di mana minimal hukumannya itu 4 tahun penjara," ujar Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Kabupaten Sukabumi, Agus Yuliana Indra Santoso.
Siapakah "Mamih Heni"? Aktivis yang Jadi Kades
Heni Mulyani bukanlah sosok baru di Desa Cikujang, Kecamatan Gunung Guruh. Menjabat sejak sebelum 2019 dan mendapat perpanjangan masa jabatan hingga 2027, ia dikenal luas oleh warganya. Ironisnya, sebelum menjadi pejabat desa, Heni pernah aktif di organisasi yang menyuarakan kepentingan rakyat, seperti Forum Rakyat Miskin Bersatu (FRMB) dan bahkan pernah menjabat Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Sukabumi Raya.
Jejak Kontroversi yang Panjang
Kasus korupsi dana desa ini ternyata hanyalah puncak dari gunung es. Jejak kontroversi Heni sudah terendus sejak lama. Pada 2020, ia tersandung masalah pengadaan mobil ambulans desa yang dibeli dari dana desa 2019. Mobil tersebut sempat "bodong" karena tidak memiliki STNK dan BPKB, bahkan pembayarannya ke pihak karoseri sempat bermasalah hingga dilaporkan ke polisi.
Puncaknya adalah pada Agustus 2024, saat puluhan warga menggeruduk kantor desa. Mereka menuntut pertanggungjawaban Heni atas penjualan lahan dan bangunan Posyandu Anggrek 09 seluas 100 meter persegi seharga Rp46 juta. Aset desa itu dijual pada 2022, dan sejak itu layanan Posyandu terpaksa menumpang di rumah kepala dusun.
Uang Korupsi untuk Kebutuhan Sehari-hari
Baca Juga: Akselerasi Pengembangan Daerah Industrialisasi Atsiri: Akademisi, Industri, dan Pemerintah Bersatu
Menurut pihak kejaksaan, total kerugian negara dari ulah Heni mencapai setengah miliar rupiah, yang berasal dari penyelewengan dana desa dan penjualan aset. "(Jual beli aset desa) itu juga betul, sama bangunan-bangunan seperti Posyandu ada," ungkap Agus Yuliana. "Total kerugian negara terkait Dana Desa yang ada di Desa Cikujang kurang lebih Rp500 juta dari total jual beli Aset Desa seperti bangunan Posyandu."
Mirisnya, uang hasil korupsi tersebut dihabiskan untuk kepentingan pribadinya. "Untuk saat ini karena yang menikmati hanya pelaku Bu Kades saja. Hasil korupsi dipakai untuk keperluan pribadi, untuk kehidupan sehari-hari beliau," ungkap Agus.
Berita Terkait
-
Akselerasi Pengembangan Daerah Industrialisasi Atsiri: Akademisi, Industri, dan Pemerintah Bersatu
-
Telkom Luncurkan Aksi Sosial, Bangun 51 Sarana Air Bersih dan Sanitasi Layak di Lima Kota/Kabupaten
-
Program 3 Juta Rumah Prabowo Bergulir di Sukabumi
-
Kasus Retret Pelajar Kristen Dibubarkan Paksa, KemenHAM Usul Para Tersangka Dibebaskan, Kenapa?
-
Tretan Muslim Sentil Stafsus Menteri HAM yang Jadi Penjamin Tersangka Perusakan Rumah di Sukabumi
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur