Suara.com - Sebuah pemandangan yang membuat publik geram datang dari Sukabumi. Kepala Desa Cikujang, Heni Mulyani, justru menebar senyum manis seolah tak bersalah saat digelandang Kejaksaan Negeri Sukabumi karena kasus korupsi dana desa sebesar Rp 500 juta.
Aksi tak terpujinya ini langsung viral setelah fotonya menyebar di media sosial. Dalam foto yang beredar luas, Heni yang sudah mengenakan rompi tahanan tampak tersenyum lebar ke arah kamera, sebuah kontras yang menyakitkan dengan kejahatan yang dituduhkan kepadanya.
Di balik senyum manisnya, Heni Mulyani diduga telah melakukan penyelewengan dana desa dan pendapatan asli desa secara sistematis sejak tahun 2019.
Namun, kejahatan yang paling membuat publik murka adalah tindakannya yang tega menjual gedung Posyandu Anggrek 09 seharga Rp 45 juta. Ironisnya, bangunan tersebut dibangun menggunakan dana desa, yang artinya merupakan aset negara, meskipun berdiri di atas lahan milik pribadi Heni.
“Penjualan itu dinilai melanggar hukum karena aset negara tidak boleh diperjualbelikan,” tulis keterangan dalam unggahan yang viral, dikutip Suara.com, Kamis (31/7/2025).
Dikecam Warganet
Tak butuh waktu lama, kolom komentar di media sosial langsung dibanjiri amarah dan komentar pedas dari warganet yang tak habis pikir dengan senyum sang kepala desa.
Banyak yang menilai senyum tersebut adalah cerminan dari tidak adanya rasa penyesalan.
“Senyum di dunia, tersiksa di akhirat,” tulis akun @arifreza*** dengan geram.
Baca Juga: Vonis Hasto Terlalu Ringan, KPK Langsung Banding! Kubu Sekjen PDIP Galau, Lawan Balik atau Pasrah?
Warganet lain bahkan berspekulasi sinis mengenai alasan di balik senyum tersebut.
“Dia yakin 3 bulan sudah bebas,” komentar akun @wugu***.
“Kenapa masih bisa senyum? Karena masih untung banyak,” timpal akun @bustom****, menyindir uang hasil korupsi yang mungkin masih tersisa.
Kini, senyum Heni Mulyani harus terhenti di balik jeruji besi, menanti proses hukum atas perbuatannya yang telah mengkhianati amanah warga desanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum