Suara.com - Era visa Schengen dalam bentuk stiker di paspor akan segera berakhir. Saat ini, Uni Eropa (EU) resmi mengganti stiker visa tradisional dengan kode batang digital yang aman (secure digital barcode). Perubahan ini merupakan bagian dari reformasi besar-besaran yang akan memengaruhi para pelancong, termasuk wisatawan dari Indonesia dan negara lainnya yang ingin berkunjung ke kawasan Schengen.
Perubahan ini merupakan kelanjutan dari keputusan para menteri luar negeri Uni Eropa pada November 2024 untuk memindahkan proses pengajuan visa ke platform online. Keputusan untuk mengganti stiker visa dengan kode batang digital sudah disahkan sejak Juni 2023 dengan tujuan memodernisasi prosedur visa agar lebih canggih secara teknologi.
Visa Schengen Digital: Mempercepat dan Mengamankan Perjalanan
Kode batang digital yang secara resmi disebut sebagai "secure 2D barcode" ini merupakan salah satu perombakan terbesar pada sistem visa Schengen dalam beberapa dekade terakhir. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keamanan, mempercepat proses, dan memberikan pengalaman perjalanan yang sepenuhnya digital.
Saat tiba di perbatasan, pelancong hanya perlu memindai kode batang, yang secara langsung terhubung ke sistem visa terpusat EU. Hal ini memungkinkan petugas imigrasi mengakses validitas visa dan data pribadi secara instan.
Dikutip melalui NDTV, dalam uji coba terkini, Uni Eropa telah menerbitkan 70.000 visa Schengen digital untuk individu yang menghadiri Olimpiade Paris 2024. Alih-alih stiker, para pengunjung menerima kode batang digital. Menurut siaran pers resmi, visa Schengen digital ini akan memungkinkan para pelancong untuk mengunggah dokumen, membayar biaya visa secara online, melacak status aplikasi, dan menerima visa dalam bentuk kode batang yang ditandatangani secara digital.
Bagi para turis, proses ini akan menjadi lebih cepat dan mulus. Meskipun mereka tetap harus menyerahkan data biometrik secara langsung untuk pertama kalinya, para pelancong yang sering bepergian akan merasakan kemudahan yang signifikan.
Kontrol Perbatasan Digital Baru: EES dan ETIAS
Selain visa digital, EU juga memperkenalkan dua sistem kontrol perbatasan baru untuk memperkuat keamanan dan memodernisasi prosedur perjalanan:
Baca Juga: Daftar Klub 20 Pemain Abroad Timnas Indonesia, dari Belanda, Italia hingga Jepang
- Entry/Exit System (EES): Dijadwalkan akan diluncurkan pada Oktober 2025. Sistem ini akan mengganti stempel paspor tradisional dengan pemeriksaan biometrik, termasuk sidik jari dan pengenalan wajah.
- European Travel Information and Authorisation System (ETIAS): Diharapkan mulai beroperasi pada 2026. Sistem ini akan mewajibkan pelancong yang dikecualikan dari visa, seperti dari AS atau UEA, untuk melengkapi aplikasi online sebelum memasuki Kawasan Schengen.
Visa Schengen digital diperkirakan akan sepenuhnya beroperasi di semua negara anggota EU pada tahun 2028.
Implikasi bagi Wisatawan Indonesia
Bagi pelancong Indonesia, perubahan ini membawa sejumlah keuntungan, di antaranya:
- Akses Gerbang Digital: Visa digital akan mempercepat proses masuk melalui gerbang elektronik biometrik (e-gate).
- Proses Lebih Cepat: Proses pengajuan visa akan menjadi lebih efisien, terutama bagi mereka yang sering bepergian
- Pengurangan Dokumen Fisik: Perubahan ini sejalan dengan skema digitalisasi EU dan bertujuan untuk mengurangi penggunaan dokumen fisik.
Berita Terkait
-
Apa Tema 17 Agustus 2025? Ini Arti, Filosofi, dan Link Resmi Download Logo HUT ke-80 RI
-
Kiper Keturunan Bali Pasang Bendera Merah Putih: Ibu Saya Berdarah Jawa-Jepang
-
Kapten Timnas Indonesia U-23 Bicara Cara Mengalahkan Korea Selatan September Nanti
-
Selamat Tinggal Hokky Caraka, Dilepas usai Gagal Bawa Timnas Indonesia U-23 Juara
-
Satoru Mochizuki Lebih Lama di Indonesia, Kembali Tukangi Timnas Putri?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian