Suara.com - PDIP menggelar pemaparan laporan hasil sidang Komisi Politik, Program, dan Organisasi pada hari kedua Kongres PDIP Ke-VI di Bali hari ini.
“Tadi pagi, laporan hasil sidang komisi dibahas oleh utusan kongres sejak kemarin sore hingga malam. Tim perumus dan tim perancang sidang mempresentasikannya ke pleno,” kata Ketua DPP PDIP demisioner Deddy Yevri H. Sitorus di Bali, Sabtu (2/8/2025).
Menurut dia, dokumen yang disiapkan Steering Committee telah dibahas secara mendalam oleh peserta kongres. Hasilnya diterima secara bulat, yaitu Ketua Umum PDIP terpilih periode 2025–2030, Megawati Soekarnoputri.
Deddy mengungkapkan bahwa Megawati mengingatkan kepada seluruh kader PDIP agar program dan sikap politik tidak sekadar menjadi dokumen tanpa implementasi.
“Ibu Ketua Umum secara tegas meminta agar kesepakatan Komisi Program, Organisasi, dan Politik benar-benar dilaksanakan oleh kader, baik di struktur partai, legislatif, maupun eksekutif,” ungkap Deddy
Dia menjelaskan bahwa keputusan kongres ini diikuti oleh seluruh struktur partai, mulai dari pengurus anak ranting hingga Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
“Ibu Mega ingin hasil pembahasan komisi tidak hanya menjadi dokumen, tetapi juga dilaksanakan sesuai konteks dan kebutuhan tiap daerah,” ujar Deddy.
Mengenai program yang dicanangkan, Deddy menyebut, PDIP tetap berpegang pada agenda kerakyatan yang berkesinambungan.
“Program kami menyentuh hal-hal fundamental seperti pendidikan, kesehatan, produktivitas ekonomi, dan politik anggaran,” ucap Deddy.
Baca Juga: Prabowo Beri Amnesti, Hasto Langsung Terbang ke Bali? Ini Kata Orang Dalam PDIP!
Meskipun sikap politik partai sudah disampaikan dalam pleno, Deddy mengisyaratkan bahwa penjelasan lebih rinci mungkin akan disampaikan setelah kongres berakhir.
“Steering Committee atau Ibu Mega mungkin akan menyampaikannya melalui konferensi pers nanti,” tandas dia.
Berikutnya, Kongres PDIP Ke-VI di Bali akan berlanjut dengan pidato politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Berita Terkait
-
Eksklusif dari Bali: Suasana Terkini Kongres PDIP, Penjor Banteng Berjejer, Pecalang Siaga
-
Cucu Soekarno soal Amnesti Prabowo ke Hasto PDIP: Hukum Jangan jadi Alat Bungkam Lawan Politik!
-
Hasto PDIP Auto Bebas usai Dapat Amnesti Prabowo? Begini Kata KPK
-
Hasto Dapat Amnesti, Petinggi PDIP: Terlambat!
-
Prabowo Jadi Pahlawan Hasto? PDIP Ungkap Fakta Sebenarnya di Balik Amnesti
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor