Suara.com - Kabar gembira datang bagi para guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh Indonesia. Pemerintah kembali menyalurkan bantuan insentif guru non-ASN tahun 2025, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam dunia pendidikan. Bantuan ini ditujukan bagi guru-guru yang belum memiliki status ASN, termasuk mereka yang belum bersertifikat pendidik.
Untuk memastikan kelancaran pencairan, guru dituntut segera mempersiapkan diri dan memahami seluruh persyaratan yang berlaku. Pemberian insentif ini sekaligus upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan para guru honorer.
Syarat dan Besaran Insentif Guru Non-ASN 2025
Menurut informasi dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek, berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh para penerima insentif:
Untuk Guru Formal (TK, SD, SMP, SMA, SMK):
- Belum memiliki sertifikat pendidik.
 - Pendidikan minimal S1/D4.
 - Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) yang aktif.
 - Memenuhi beban kerja sesuai ketentuan dan terdata di Dapodik.
 - Bukan ASN.
 - Tidak menerima bantuan sosial dari Kemensos atau bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan.
 - Tidak mengajar di sekolah kerja sama atau sekolah Indonesia di luar negeri.
 
Untuk Guru PAUD Non-Formal:
- Masa kerja minimal 13 tahun per Januari 2025.
 - Pendidikan terakhir minimal SMA/SMK atau sederajat.
 - Bertugas di KB/TPA di bawah naungan dinas pendidikan.
 - Terdata di Dapodik.
 - Bukan ASN.
 - Pengusulan dilakukan melalui SIM ANTUN oleh Dinas Pendidikan.
 
Meskipun besaran insentif mengalami penyesuaian dari tahun sebelumnya, program ini tetap menjadi penghargaan penting bagi 341.248 guru non-ASN di seluruh Indonesia. Besaran yang akan diterima adalah Rp2.100.000 per tahun untuk guru formal dan Rp2.400.000 per tahun untuk guru PAUD non-formal, yang akan dibayarkan sekaligus.
Jadwal Pencairan dan Aktivasi Rekening Wajib
Pencairan insentif guru non-ASN tahun 2025 dijadwalkan akan dilakukan mulai Agustus hingga September 2025. Sebelum pencairan, Puslapdik akan membuka rekening khusus bagi setiap calon penerima. Ini adalah langkah yang sangat penting.
Baca Juga: Diangkat Jadi ASN Tiga Bulan Jelang Pensiun, Air Mata Haru Lalu Syafii Pecah!
Guru yang dinyatakan lolos sebagai penerima bantuan wajib melakukan aktivasi rekening sebelum 30 Januari 2026. Jika rekening tidak diaktifkan hingga tenggat waktu tersebut, dana bantuan akan hangus dan dikembalikan ke kas negara. Oleh karena itu, para guru diimbau untuk segera mengisi dan mengunggah formulir SPTJM serta melakukan aktivasi rekening sesuai ketentuan yang berlaku.
Cara Mengecek Status Penerima Melalui Info GTK 2025
Untuk mengetahui apakah Anda termasuk penerima insentif dan memantau status pencairannya, Anda dapat melakukan pengecekan secara berkala melalui Info GTK. Berikut adalah langkah-langkah mudahnya:
Akses laman resmi https://info.gtk.kemdikbud.go.id.
Login menggunakan username (akun PTK), password, dan kode CAPTCHA.
Klik tombol “Masuk”.
Pilih menu “Cek Status Tunjangan”.
Periksa apakah SKTP Anda sudah terbit. Jika data sudah valid, itu artinya dana akan segera ditransfer.
Berita Terkait
- 
            
              Alasan Miris Ratusan Guru Kompak Mundur dari Sekolah Rakyat, Nasib Siswa Bagaimana?
 - 
            
              Pendaftaran Guru Sekolah Rakyat Tahap II: Ini Syarat, Jadwal dan Gaji
 - 
            
              Bantuan Insentif Guru Non-ASN 2025 Cair Agustus-September, Honorer Bisa Klaim?
 - 
            
              Tahun Ini Kesempatan Terakhir Honorer Jalur Afirmasi Jadi PPPK, BKN Beri Ultimatum
 - 
            
              R1, R2 dan R3 Jadi Prioritas Utama PPPK Paruh Waktu, BKN Ungkap Peluang R4 dan R5
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              BMKG Prakirakan Hujan Lebat di Sumatera dan Kalimantan, Jawa Waspada Bencana
 - 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045