3. Karier Cemerlang: Dari 'Kandang Elang' hingga Juru Bicara Angkasa
Lulus dari Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 1992, karier Fajar terus menanjak pesat. Ia dipercaya memegang berbagai posisi kunci yang membuktikan kapasitas kepemimpinannya yakni komandan Skadron Udara 3: Memimpin 'kandang' para penerbang F-16 di Lanud Iswahjudi.
Selain itu, menjadi Komandan Lanud Manuhua, Biak: Menjaga gerbang udara strategis di timur Indonesia.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau): Menjadi "wajah" dan juru bicara TNI AU, di mana ia sukses mendekatkan AU dengan masyarakat, salah satunya melalui realisasi film "Kadet 1947".
Setelahnya ialah jabatan termasuk Kapuspotdirga, Aspotdirga Kaskoopsudnas, dan terakhir Kapoksahli Kodiklatau.
4. Sosok Responsif di Mata Panglima: 'Tak Sampai Semenit Pasti Dibalas'
Kualitas personal Marsma Fajar juga meninggalkan kesan mendalam bagi atasannya, termasuk mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto. Hadi mengenangnya sebagai sosok yang sangat responsif dan profesional.
"Kalau kita WA, tidak ada... tidak sampai satu menit pasti membalas," kenang Hadi. Ia menambahkan bahwa Fajar adalah sosok yang sangat disiplin, cerdas, menghargai senior, dan selalu menjadi panutan bagi junior-juniornya di korps.
Kedekatan dan profesionalisme inilah yang membuat Hadi sempat tak percaya saat mendengar kabar duka tersebut.
5. Hasrat Terbang Abadi: Penerbangan Terakhir di Langit Ciampea
Baca Juga: Siapa Sebenarnya Marsma Fajar Adriyanto? Ini Profil 'Red Wolf' yang Gugur di Ciampea
Jiwa Fajar adalah jiwa seorang penerbang sejati. Di luar dinas, kecintaannya pada dunia dirgantara ia salurkan dengan aktif di Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
Terbang bukan lagi sekadar tugas, melainkan hasrat yang tak pernah padam.
Nahas, dalam sebuah misi latihan profisiensi menggunakan pesawat latih Microlight Fixedwing Quicksilver GT500, takdir berkata lain.
Pesawat yang ia piloti jatuh di Ciampea, Bogor, dan merenggut nyawanya. Penerbangan itu menjadi penerbangan terakhirnya, sebuah penutup tragis dari perjalanan seorang legenda yang hidupnya didedikasikan untuk angkasa.
Kepergian "Red Wolf" Fajar Adriyanto adalah sebuah kehilangan besar.
Namun, kisah hidupnya yang penuh keberanian, kecerdasan, dan dedikasi akan selamanya menjadi api semangat bagi para penjaga langit Indonesia.
Berita Terkait
-
Siapa Sebenarnya Marsma Fajar Adriyanto? Ini Profil 'Red Wolf' yang Gugur di Ciampea
-
Kronologi Jatuhnya Pesawat Latih yang Merenggut Nyawa Marsma TNI Fajar Adriyanto
-
Mengenang Marsma Fajar Adriyanto: Dari Kokpit F16 di Bawean hingga Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor
-
Marsma Fajar Adriyanto Gugur dalam Kecelakaan Pesawat, Jenazah Diterbangkan ke Probolinggo
-
Pilot F-16 'Red Wolf' Gugur: Misi Terakhir Sang Legenda di Langit Bogor
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar