Suara.com - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer melontarkan kritik tajam bagi para pejabat yang reaktif dan gegabah menanggapi fenomena viralnya bendera One Piece menjelang HUT RI ke-80.
Alih-alih melihatnya sebagai ancaman, pria yang akrab disapa Noel ini menyebut fenomena tersebut adalah cermin kegagalan negara dalam merangkul aspirasi anak muda.
Menurutnya, pejabat yang buru-buru memberi stigma "anti-negara" pada anak-anak muda tersebut hanya menunjukkan cara pandang yang sempit dan justru memperlebar jarak.
“Mereka bukan anti-negara. Mereka hormat Merah Putih, tapi kecewa pada cara pengurus negara bekerja. Itu wajar. Justru karena cinta itulah mereka ingin perubahan,” kata Noel dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Ia memperingatkan, sikap represif adalah jalan pintas yang berbahaya. “Kalau kita buru-buru memberi stigma, kita akan kehilangan mereka,” tegasnya.
Viralnya bendera bergambar tengkorak khas bajak laut Topi Jerami dalam anime One Piece memicu perdebatan. Sebagian kalangan menilainya sebagai tindakan yang merusak kesakralan Merah Putih. Namun, Noel meminta semua pihak untuk memahami konteksnya terlebih dahulu.
“Anak-anak ini hidup di dunia yang penuh simbol dan cerita seperti One Piece. Mereka menyukai semangat kebebasan, persahabatan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan yang digambarkan di sana,” jelas Noel.
Baginya, simbol itu bukanlah upaya menyaingi bendera negara, melainkan sebuah teriakan minta didengar.
“Ketika mereka pakai simbol itu, bukan berarti mereka benci Indonesia. Mereka hanya mencari cara menyampaikan perasaan mereka,” ujarnya.
Baca Juga: Pasal Karet Takut sama Simbol Jagoan Karet? Ryan Adriandhy Sindir Telak Larangan Bendera One Piece
“Yang mereka lakukan itu bukan pemberontakan. Mereka hanya ingin didengar. Sama seperti di One Piece, banyak karakter memberontak bukan karena benci, tapi karena kecewa dan ingin perubahan,” Noel menambahkan.
Noel secara gamblang mengkritik pejabat yang hanya bisa menegur tanpa mau mendengar.
Menurutnya, jika nilai-nilai luhur seperti persahabatan, keadilan, dan solidaritas justru lebih banyak ditemukan anak muda dalam cerita fiksi ketimbang di dunia nyata, itu adalah sebuah ironi yang memalukan.
“Kalau anak-anak muda merasa nilai-nilai itu tidak ada dalam kehidupan nyata, itu artinya kita harus evaluasi cara kita hadir. Energi mereka jangan dimatikan, tapi diarahkan ke hal positif,” katanya.
Ia menutup pernyataannya dengan sebuah ajakan untuk mengubah cara pandang. Negara, menurutnya, harus berhenti melihat anak muda sebagai objek yang harus diatur, melainkan sebagai subjek yang memiliki energi besar untuk perubahan.
“Pahami dulu konteksnya. Ini bukan soal bendera One Piece melawan Merah Putih. Ini soal anak-anak muda yang mencari tempat di negeri mereka sendiri. Kalau kita mau mendengar, rasa kecewa itu bisa kita ubah jadi energi positif,” pungkas Noel.
Berita Terkait
-
Pin One Piece Dulu Dipakai Gibran Kini Dianggap Ancaman Negara, Kunto Aji: Dikira Antek Fufufafa?
-
Geger Bendera One Piece: Pemerintah Lebay? Gus Dur Dulu Santai Soal Bintang Kejora!
-
Kru Topi Jerami Kembali! One Piece Live Action Season 2 Rilis Preview Baru
-
Posting Poster One Piece, Rieke Diah Pitaloka Colek PPATK: Ada yang Gemeter
-
Pengibar Bendera One Piece Diburu Aparat, Soleh Solihun: Kalau Bendera Ormas sama Parpol Boleh
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar