Suara.com - Jagat maya dan ruang publik dihebohkan oleh pemandangan tak biasa saat perayaan HUT Kemerdekaan RI: bendera tengkorak Bajak Laut Topi Jerami dari anime One Piece berkibar di sejumlah tempat.
Sebagian pihak cemas, menudingnya sebagai simbol perlawanan dan ancaman disintegrasi. Namun, budayawan sekaligus tokoh publik Sabrang Mowo Damar Panuluh (Sabrang MDP) justru menawarkan perspektif tajam yang menohok: pemerintah seharusnya bersyukur.
Menurut Sabrang dikutip dari kanal YouTube-nya, fenomena ini bukanlah proklamasi pemberontakan, melainkan sebuah "sinyal rasa sakit" dari masyarakat yang patut didengarkan secara saksama.
Alih-alih melabelinya sebagai ancaman, ia mengajak pemerintah untuk melihatnya sebagai ekspresi jujur dari keresahan generasi muda yang merasa kondisi bangsa belum ideal.
Membedah Simbol: Dari Voltron di Filipina hingga Topi Jerami di Indonesia
Sabrang membuka analisisnya dengan sebuah perbandingan historis yang kuat. Ia merujuk pada era rezim Ferdinand Marcos di Filipina, di mana serial robot Voltron menjadi simbol perlawanan rakyat. Namun, respons pemerintah saat itu sangat opresif dan represif.
Kondisi di Indonesia, menurutnya, menunjukkan tingkat kedewasaan demokrasi yang berbeda. "Respons pemerintah Indonesia saat ini berbeda, tidak langsung melarang atau menghentikan," ujar Sabrang.
Baginya, sikap ini adalah kemajuan. Ia melihat pengibaran bendera One Piece sebagai cara Gen Z, generasi yang tumbuh bersama budaya pop global, untuk menyuarakan kegelisahan mereka dengan bahasa dan simbol yang paling mereka pahami.
'Sinyal Sakit' yang Terlalu Dini Dituduh Makar
Baca Juga: Posting Poster One Piece, Rieke Diah Pitaloka Colek PPATK: Ada yang Gemeter
Sabrang dengan tegas menolak narasi bahwa pengibar bendera ikonik Luffy dan kawan-kawan ini punya niat makar. Ia menganalogikan keresahan yang diekspresikan itu layaknya "rasa sakit pada tubuh yang memberi sinyal ada masalah."
Menurutnya, ini adalah tahap paling awal dari ketidakpuasan, sebuah rasa tidak nyaman yang bahkan belum memiliki "nama" atau tuntutan yang terstruktur. Ini adalah kegelisahan murni, bukan gerakan politik yang terorganisir.
"Saya yakin pengibar bendera ini tidak berniat memberontak atau memecah belah negara," tegas Sabrang. Ia menilai, menuduh aksi ini sebagai upaya disintegrasi bangsa adalah sebuah lompatan logika yang "terlalu jauh dan aneh." Aksi ini, menurutnya, adalah sinyal untuk mencari solusi bersama, bukan untuk dihukum sebagai pembangkangan.
Peringatan Keras untuk 'Marine Ford': Jangan Jadi Akainu!
Pemilihan One Piece sebagai simbol bukanlah tanpa alasan. Serial ini, kata Sabrang, memiliki narasi kuat tentang perjuangan melawan Pemerintah Dunia yang tiranik dan korup demi meraih kebebasan.
Dengan mengibarkan bendera itu, anak-anak muda seolah mengirim pesan subtil: "Indonesia yang kami rasakan saat ini, bukanlah Indonesia yang dicita-citakan para pendiri bangsa."
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting