Suara.com - Pemerintah Kabupaten Pati, di bawah kepemimpinan Bupati Sudewo, mengeluarkan kebijakan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen yang akan berlaku mulai tahun 2025.
Keputusan ini sontak menimbulkan kehebohan dan menuai protes dari berbagai elemen masyarakat.
Berikut adalah kronologi dari polemik yang menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Pati:
- 18 Mei 2025: Awal Mula Wacana Kenaikan
Polemik ini bermula ketika Bupati Pati, Sudewo, usai menggelar rapat bersama para camat dan perwakilan kepala desa, menyatakan rencana kenaikan tarif PBB-P2.
Alasan utama yang dikemukakan adalah untuk meningkatkan PAD yang akan dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur dan peningkatan pelayanan publik.
Menurut Pemkab, penyesuaian tarif ini merupakan yang pertama kali dilakukan setelah 14 tahun tidak ada kenaikan.
Bupati Sudewo membandingkan penerimaan PBB Pati yang hanya Rp29 miliar, jauh tertinggal dari kabupaten tetangga seperti Jepara yang mencapai Rp75 miliar.
Dana tambahan dari kenaikan PBB ini direncanakan untuk membiayai proyek strategis, termasuk perbaikan jalan, revitalisasi RSUD RAA Soewondo, serta pengembangan sektor pertanian dan perikanan.
Kebijakan ini didasarkan pada Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Pati Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Baca Juga: Bupati Pati Tantang Warga! Ini Simulasi Kenaikan PBB 250 Persen jika Diterapkan, Pantas Bikin Emosi?
- 20-29 Mei 2025: Gelombang Protes Mulai Bermunculan
Rencana tersebut sontak menuai reaksi keras dari publik. Banyak warga kaget karena kenaikan yang drastis dianggap minim sosialisasi.
- Ikatan Alumni PMII (IKA PMII) Pati
Organisasi ini menjadi salah satu yang paling awal merespons. Mereka meminta Pemkab untuk melibatkan publik dalam perumusan kebijakan dan mempertanyakan apakah sumber PAD di luar PBB sudah dimaksimalkan.
Sebagai langkah konkret, IKA PMII membuka posko aduan online untuk menampung keluhan dan menginventarisasi aspirasi warga yang terdampak.
Ketua IKA PMII Pati, Ahmad Jukari, menyoroti bahwa banyak warga sudah menerima tagihan baru dengan nominal yang melonjak tanpa penjelasan yang memadai.
- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pati
Selain itu kalangan mahasiswa juga tegas menolak kebijakan ini. Mereka menilai kenaikan hingga 250% tidak berpihak pada rakyat kecil dan berpotensi membebani pelaku UMKM.
PC PMII Pati telah melakukan kajian dan mengeluarkan pernyataan sikap resmi, meminta Pemkab meninjau ulang kebijakan secara partisipatif dan jika perlu, menaikkan tarif secara bertahap.
Berita Terkait
-
Siapa Sudewo? Bupati Pati yang Bikin Geger karena Naikkan PBB 250 Persen
-
Nyaris Adu Jotos! Video Bupati Pati Tantang Demonstran Usai Naikkan PBB 250 Persen, Warga Geram!
-
Siapa Sudewo? Bupati Pati Viral Naikkan PBB 250 Persen, Kader Gerindra dan Lulusan Teknik Sipil
-
Profil Bupati Pati Sudewo yang Menaikkan Pajak 250 Persen
-
Bupati Pati Tantang Warga! Ini Simulasi Kenaikan PBB 250 Persen jika Diterapkan, Pantas Bikin Emosi?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka