Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menanggapi permintaan seorang siswa kepada Presiden Prabowo Subianto agar burger dijadikan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia menilai, usulan makanan cepat saji untuk dijadikan menu MBG menunjukkan bahwa pemahaman soal gizi bagi anak-anak masih sangat minim.
Hal itu disampaikan Netty menanggapi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pontianak, Kalimantan Barat menyampaikan permintaannya kepada Presiden Prabowo Subianto agar hamburger menjadi menu MBG.
Pernyataan itu disampaikan oleh Lutfi bersama teman sebayanya di kelas VII SMP Negeri 25 Pontianak Utara setelah menikmati program makan bergizi gratis kurang lebih dua pekan terakhir.
Lutfi mengatakan, alasan burger diminta sebagai menu makan bergizi gratis karena terdapat gizi yang tinggi, seperti sayur, daging dan roti.
Netty pun menekankan pentingnya melakukan edukasi gizi yang lebih masif dan komprehensif di lingkungan sekolah dan keluarga.
“Permintaan itu jangan dilihat sebagai hal remeh atau lucu semata. Ini menunjukkan adanya kesenjangan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan makanan bergizi, terutama di kalangan anak-anak,” kata Netty kepada wartawan, Selasa (5/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa MBG merupakan program strategis Pemerintah dalam membangun generasi sehat dan produktif.
Sehingga menu yang disajikan harus berdasarkan standar gizi seimbang, bukan mengikuti tren makanan cepat saji yang disukai anak-anak.
Baca Juga: Nampan Makanan untuk MBG Rata-rata Berasal dari Impor
“Program MBG adalah investasi jangka panjang untuk memperbaiki kualitas SDM. Maka menu yang disajikan harus tinggi kandungan protein, serat, dan zat gizi mikro yang dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhan. Bukan makanan tinggi lemak, gula, dan garam seperti burger,” ujarnya.
Untuk itu, Netty meminta Pemerintah untuk memperkuat pendidikan gizi sejak dini di sekolah.
Ia menilai, anak-anak harus mengetahui kategori makanan sehat dan makanan kurang sehat.
“Edukasi sejak dini akan membentuk pola pikir dan kebiasaan makan yang sehat. Anak-anak harus tahu mengapa mereka butuh sayur, buah, protein hewani dan nabati, bukan sekadar makan enak dan viral di media sosial,” katanya.
Selain pendidikan gizi, Netty juga mendorong peran aktif guru dan orang tua dalam mengarahkan pemahaman anak terkait makanan sehat. Ia mengingatkan, jangan sampai makna program makan bergizi gratis hanya diartikan sebagai makan gratis saja.
“Guru, orang tua, dan media memiliki peran penting dalam membentuk persepsi anak tentang makanan. Jangan biarkan makanan bergizi kalah oleh makanan bergengsi,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Prabowo Tak Tega Anak yang Dapat MBG Baru 6,7 Juta dari 70 Juta
-
Mendikdasmen Tolak Usulan BGN Soal Pendidikan Gizi Masuk Kurikulum, Ini Alasannya
-
BRI Dukung UMKM Katering Pemasok Program MBG Sukses Ekspansi Dapur dan Berdayakan Ratusan Karyawan
-
BGN Beberkan Alasan Pendidikan Gizi Masuk Kurikulum Sekolah
-
Mendagri: Pemda Harus Aktif Bentuk Satgas dan Sinergi dengan BGN untuk Sukseskan Program MBG
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis