Suara.com - Indonesia dan Kamboja, dua negara ASEAN yang sama-sama langganan bencana hidrometeorologi, akhirnya duduk bersama untuk membahas strategi penanggulangan. Dalam pertemuan tingkat tinggi ini, Indonesia seolah naik kelas dengan membagikan serangkaian praktik terbaiknya, mulai dari skema asuransi bencana hingga pemanfaatan teknologi canggih.
Pertemuan yang digelar di kantor Kemenko PMK ini menjadi bukti bahwa Indonesia kini tidak hanya menjadi 'murid' dari alam, tetapi juga 'guru' bagi negara tetangga.
Asisten Deputi Bidang Penanganan Bencana Kemenko PMK, Merry Efriana, menegaskan bahwa kerja sama ini adalah simbol solidaritas di tengah ancaman bencana yang nyata bagi kawasan Asia Tenggara.
“Indonesia memandang kerja sama ini sebagai simbol solidaritas antarbangsa. Kami berharap kolaborasi Indonesia, Kamboja di bidang penanggulangan bencana dapat terus diperluas,” ujar Merry dalam pernyataannya, Rabu (6/8/2025).
Dalam pertemuan ini, Indonesia secara terbuka memaparkan strateginya, menempatkan diri sebagai negara dengan pengalaman kaya dalam mitigasi dan penanganan bencana.
Di hadapan delegasi Kamboja, pemerintah Indonesia membongkar 'dapur' penanggulangan bencananya yang kini semakin modern. Beberapa jurus jitu yang dipamerkan antara lain:
- Pembiayaan Risiko Bencana: Mengintegrasikan dana bencana ke dalam perencanaan
- pembangunan nasional.Skema Asuransi dan Dana Kontinjensi: Membangun jaring pengaman finansial untuk menghadapi bencana.
- Perlindungan Sosial Adaptif: Fokus melindungi kelompok rentan saat terjadi bencana.
- Teknologi Peringatan Dini: Mengembangkan pendekatan antisipatif dengan memanfaatkan data geospasial untuk memantau risiko secara real-time, sehingga respons bisa lebih cepat dan tepat sasaran.
Meski memaparkan berbagai inovasi, pihak Indonesia tetap bersikap rendah hati. Merry Efriana mengakui bahwa tidak semua pengalaman Indonesia bisa langsung diadopsi mentah-mentah oleh Kamboja.
“Kami menyadari bahwa tidak semua pengalaman Indonesia bisa diterapkan secara langsung di Kamboja. Namun kami berharap praktik-praktik baik ini dapat menjadi inspirasi sekaligus membuka peluang baru bagi kerja sama yang lebih erat,” ujarnya.
Pertemuan ini juga menunjukkan betapa kompleks dan seriusnya penanganan bencana di Indonesia. Tak hanya Kemenko PMK dan BNPB, paparan juga disampaikan oleh berbagai kementerian dan lembaga lain, seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Pertanian, hingga BUMN asuransi seperti PT Reasuransi Indonesia Utama dan BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: Latih Ulsan HD, 3 Hal Ini Bikin Publik Indonesia Makin Kangen Shin Tae-yong
Langkah keroyokan lintas sektor ini menegaskan bahwa ketangguhan bencana hanya bisa dibangun secara berkelanjutan jika semua pihak terlibat aktif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah