Suara.com - Sebuah era baru dalam postur pertahanan Indonesia telah dimulai. Rudal balistik taktis KHAN, senjata presisi jarak jauh buatan produsen pertahanan raksasa asal Turki, Roketsan, dikabarkan telah tiba di tanah air.
Kehadiran alat utama sistem pertahanan (alutsista) canggih ini tidak hanya sekadar penambahan inventaris, melainkan sebuah loncatan kapabilitas yang secara dramatis mengubah peta kekuatan militer Indonesia di kawasan.
Akuisisi strategis ini merupakan buah dari kesepakatan yang ditandatangani saat Kementerian Pertahanan masih dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Tepatnya selama pameran pertahanan bergengsi Indo Defence 2022 Expo & Forum di Jakarta, Kemhan memborong sejumlah alutsista dari Turki, dengan rudal KHAN sebagai salah satu primadonanya.
Rudal-rudal ini kini ditempatkan di lokasi strategis, Markas Batalyon Artileri Medan ke-18 (Yonarmed 18/Buritkang) di Tenggarong, Kalimantan Timur sejak 1 Agustus 2025.
"Ini adalah pertama kalinya sistem rudal Khan, versi ekspor dari sistem rudal balistik Bora yang telah teruji tempur, akan memasuki inventaris kekuatan selain militer Turki," ujar Wakil Manajer Umum Roketsan, Murat Kurtulus, dalam upacara penandatanganan pada November 2022 dikutip dari website defence security asia.
Lantas, sehebat apa spesifikasi "taring" baru TNI ini?
Jangkauan dan Akurasi Mematikan
KHAN, yang merupakan versi ekspor dari rudal Bora, dirancang untuk memberikan daya hancur presisi tinggi di medan perang.
Baca Juga: TNI Resmi Punya Rudal Balistik! Picu Kekhawatiran Perlombaan Senjata di Asia Tenggara
Spesifikasi utamanya adalah jangkauan maksimum yang mencapai 280 kilometer. Angka ini secara efektif mengubah Indonesia dari kekuatan yang cenderung defensif menjadi aktor dengan kemampuan serangan jarak jauh yang sangat kredibel.
Namun, jangkauan saja tidak cukup. Keunggulan utama KHAN terletak pada akurasinya yang luar biasa, dengan tingkat kesalahan melingkar atau Circular Error Probable (CEP) di bawah 10 meter. Ini artinya, rudal ini mampu menghantam target seukuran lapangan basket dari jarak ratusan kilometer dengan selisih meleset kurang dari 10 meter.
Bobot dan Hulu Ledak Penghancur
Setiap rudal KHAN adalah monster seberat sekitar 2.500 kilogram, dengan panjang 8 meter dan diameter 610 mm.
Bobotnya yang masif ini membawa hulu ledak seberat 470 kilogram yang bisa dikonfigurasi sebagai peledak berdaya ledak tinggi (high-explosive) atau fragmentasi.
Dengan daya hancur sebesar ini, KHAN didesain khusus untuk melumpuhkan target bernilai tinggi seperti pusat komando musuh, pangkalan udara, pusat logistik vital, bunker pertahanan yang diperkuat, hingga sistem radar di garis depan.
Teknologi Pemandu Canggih dan Kemampuan "Tembak-dan-Lari"
Untuk mencapai presisi setinggi itu, KHAN dipandu oleh sistem navigasi ganda yang canggih, memadukan panduan inersia (INS) dengan koreksi dari satelit GPS dan GLONASS. Keandalannya tidak berhenti di situ.
Rudal ini juga dilengkapi permukaan kendali aerodinamis yang memungkinkannya bermanuver lincah saat mendekati target. Kemampuan ini tidak hanya meningkatkan daya hancur, tetapi juga membuatnya sangat sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan udara musuh.
Dipasang pada platform truk Tatra 8x8, sistem KHAN memiliki mobilitas tinggi, memungkinkannya menerapkan taktik "tembak-dan-lari" (shoot-and-scoot).
Setelah meluncurkan rudal, sistem dapat dengan cepat berpindah posisi untuk menghindari deteksi dan serangan balasan dari musuh.
Radius serangannya yang mencapai 280 km kini menempatkan sebagian besar Laut Cina Selatan, koridor maritim yang krusial, dan bahkan wilayah selatan negara tetangga dalam jangkauan tembak dari Kalimantan.
Kehadiran KHAN secara efektif memberikan Indonesia kemampuan serangan kedua (second strike capability), sebuah sinyal tegas bahwa Indonesia siap dan mampu mempertahankan kedaulatannya dengan platform serangan presisi canggih.
Hal ini diperkirakan akan memicu tren serupa di antara negara-negara ASEAN, menjadikan kawasan ini sebagai episentrum baru proliferasi rudal taktis.
Tag
Berita Terkait
-
TNI Resmi Punya Rudal Balistik! Picu Kekhawatiran Perlombaan Senjata di Asia Tenggara
-
Rudal Balistik yang Dibeli TNI Sudah Datang! Langsung Ditarok di 'Muka' Malaysia
-
Jeritan Pilu Prajurit TNI AD: Gaji Dipotong 80 Persen Demi Rumah Wajib Era Dudung, DPR Turun Tangan
-
Diancam Pindah ke Papua: Jerit Prajurit TNI AD Terpaksa Kredit Mahal 'Rumah Hantu Jenderal Dudung'
-
Teka-teki Isu Penggeledahan Rumah Jampidsus: Polda Membantah, TNI Menjaga Ketat
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Tax Amnesty Jilid 3 Terancam Batal, Menkeu Purbaya Sebut Kebijakan Bikin Wajib Pajak 'Kibul-Kibul'
-
Kembali Diperiksa KPK usai Sita Uang Rp3 Miliar, Nasib Bupati Pati Sudewo di Ujung Tanduk?
-
Cak Imin Bicara Hal Mengerikan Usai Anak Muda Lebih Pilih PNS daripada Jadi Petani Menderita
-
Prabowo Berpidato Ketiga di Sidang Majelis Umum PBB, Bicara Usai Donald Trump
-
Diusir Usai Gunakan Baju Bendera Palestina, Legislator Belanda Ganti Baju dengan Corak Semangka
-
Ribuan Buruh Kepung DPR Hari Ini, 5.367 Aparat Dikerahkan Amankan Aksi Tolak Upah Murah!
-
Heboh Surat Kuota Pendamping Desa Beredar, DPW PAN Jabar Tegaskan Hoaks dan Bentuk Tim Investigasi
-
Viral Usai Lempar Gagang Mikrofon, Ini Permintaan Maaf Lengkap Kepala Kanwil Kemenag NTB
-
Kena Serangan Siber, Bandara di Eropa Lumpuh Selama Satu Hari
-
Presiden Naikkan Gaji Guru dan Dosen ASN, DPR Ingatkan Nasib Honorer Gajinya Masih Rp 300.000