Suara.com - Bagi sebagian orang, cinta pada almamater diwujudkan melalui donasi atau kontribusi prestasi.
Namun, bagi pakar telematika Roy Suryo, kecintaannya pada Universitas Gadjah Mada (UGM) ditempuh melalui jalan yang lebih terjal dan kontroversial: mempertanyakan keaslian ijazah salah satu alumnusnya yang paling terkemuka, Presiden RI ke-7 Joko Widodo.
Bukannya tanpa alasan, Roy menegaskan bahwa langkah yang ia ambil bersama dua rekannya, Rismon Hasiholan Sianipar dan dr. Tifauzia Tyassuma (Dokter Tifa), sering disalahpahami sebagai serangan terhadap Kampus Biru. Ia justru meluruskannya sebagai tindakan untuk melindungi kehormatan institusi.
“Yang kami bertiga lakukan RRT (Rismon, Roy Suryo dan Dokter Tifa) kalau diplesetkan dengan salah mungkin ada seorang profesor yang mengatakan ‘ini bentuk penistaan terhadap UGM’,” ujar Roy, dikutip dari YouTube Refly Harun, Rabu (6/8/25).
“Justru kebalik, justru karena kami cinta dengan Indonesia, justru kami cinta terhadap Gadjah Mada, kami melakukan ini,” tambahnya.
Menurut Roy, cintanya bukan sekadar retorika, melainkan didasari oleh bukti-bukti yang ia klaim sangat kokoh. Baginya, membiarkan adanya keraguan terhadap kredensial yang dikeluarkan UGM sama saja dengan membiarkan nama baik almamaternya tercoreng.
“Dan kami ini buktinya jelas,” sebutnya. “Ketika saya, Dokter Tifa, Rismon ditanyai bukti, jelas, ada. Ditanyai isinya, ada,” imbuhnya.
Buku Ilmiah 500 Halaman Sebagai Tanda Bakti
Sebagai puncak dari "perjuangan cintanya", Roy Suryo dan timnya sedang menyusun sebuah karya monumental yang mereka sebut sebagai white paper ilmiah. Bukan sekadar pamflet atau opini, melainkan sebuah buku setebal ratusan halaman yang akan mengupas tuntas analisis mereka.
Baca Juga: Silfester Matutina Bisa Berkeliaran karena Jaksa Acuhkan Vonis Hakim? Komjak Didesak Turun Tangan!
“Kami bertiga juga sudah fix dan ini on progress, kami membuat bener – bener Jurnal atau buku ilmiah yang inshaAllah nanti akan mencapai antara 400 sampai 500 halaman,” ujarnya. “Ini nggak main – main. Itu menguraikan dengan jelas kapan sebenarnya ijazah palsu itu awalnya dulu dimunculkan atau dipermasalahkan oleh publik.”
Buku ini, yang rencananya akan didistribusikan di 25 negara, adalah cara Roy membuktikan keseriusannya.
Ini bukan sekadar tuduhan, melainkan sebuah pembuktian ilmiah yang melibatkan analisis citra digital, perbandingan wajah, hingga landasan hukum yang kuat.
“RRT ini kemudian membuat secara komprehensif dan ilmiah buku itu. Dan itu akan kita terbitkan secara digital dan analog,” ucap Roy. “Kita juga akan mendaftarkan itu secara ilmiah, jadi kita akan mendapatkan bukti ilmiahnya. Kami tidak omon – omon, kami tidak main – main, itu akan kami lakukan.”
Bandingkan dengan Soeharto
Prinsip yang dipegang Roy adalah bahwa tidak ada seorang pun yang kebal hukum atau berada di atas standar akademik, bahkan seorang presiden sekalipun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik